Hari #1 Kunming, Ibukota Yunnan, Cina
Minggu, 15 Mei 2016
Pertamakalinya aku jalan-jalan ke cina di akhir musim semi menjelang musim panas. Tiket pesawat promo Air Asia mengantarku terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Kuala Lumpur menuju Kunming – ibukota Yunnan daerah selatan China. Take off jam 6.25 pagi. Tunggu di KL 3 jam, jam 1 terbang (kira-kira 3 jam) sampai Kunming jam 4.30 sore. Perjalanan kali ini tanpa itenary yang lengkap. Tanpa booking hotel untuk beberapa hari ke depan, cuma booking hotel buat malam ini aja. Akan tetapi kurang lebih aku dan 2 orang teman bersamaku sudah tahu kira-kira akan kemana saja, dan apa tempat menarik yang harus dikunjungi dalam 7 hari ini.
Berikut yang terjadi di hari I sesampainya di Kunming:
· Turun pesawat cari taxi menuju hotel 7 days atau 7 tian daerah huan cheng xiang (环城巷)
· Segera setelah check in (hotel 7 days – 7 tian permalam 108 RMB, cari makan di daerah hotel. Disini tidak perlu khawatir, daerahnya banyak makanan. Kanan kiri toko penjual makanan. Dari makanan halal sampai makanan tidak halal. Dari makanan besar (sayur-sayuran seperti restoran besar) sampai makanan kecil pinggir jalan semua tersedia. Kami makan di rumah makan yang sayurannya bisa pilih apa saja, mau di masak apa saja. Misalnya mau kuah, kuahnya dimasak dengan labu atau lobak, sayur po chay, daging babi asap dengan bumbu masakan khas Sichuan. Kalau minimal 3 orang makan seperti ini harganya jadi lebih terjangkau.
· Ingat porsi disana besar-besar. Kami bertiga pesan 3 sayur, itu pun tidak bisa dihabiskan tuntas sudah kenyang banget. Paling bener sih 2 sayur aja (1 sayur, 1 lauk), tapi kan kami terlalu rakus dan lapar. Tidak perlu khawatir dengan nasi, mereka akan sediakan sekaligus dengan air putih panas atau teh isi ulang. Biasanya minum gratis. Rata-rata di Cina soal makan, tidak perlu khawatir soal minum. Kalau gak dikasih minuman, biasanya kami minum kuah tawar. Meja-meja sebelah kami pesan sayur hanya sebagai pendamping minum arak. Tempatnya ramai dan banyak yang antri. Duduknya di bangku kecil, kayak orang jongkok. Yah itu mungkin cara orang mereka supaya kita disitu hanya khusus makan, ngobrol bentar lalu cabut pergi, gak lama-lama…atau memang begitu ciri khas restoran disana, biar lebih irit.
· Kenyang makan, kami jalan-jalan menuju kotanya. Nama daerahnya Nan Ping Lu. Tempatnya banyak mall dan toko-toko kecil jualan makanan kecil. Banyak anak muda main disini. Di belakang mall ada satu jalanan kecil (muat 2 mobil sih), jual shaokao sepanjang jalanan itu. Kami duduk di bangku jongkok untuk menikmati shaokao, pertusuknya ada yang 3 RMB, ada yang 5 yuan, tergantung daging apa, sayur apa. Aku makan lidah bebek. Kenyel-kenyel gimanaaa gitu….aku gak tahu kalau itu lidah bebek. Setelah makan baru tanya…huee..gak doyan.
· Kalau mau pipis, jalan saja ke mall terdekat. WC nya lumayan, gak lebih jorok dari wc – wc daerah Cina lain yang dulu pernah kutemui.
· Setelah itu cari makan lagi, yaitu guoqiaomianqian - 过桥面前 (mie melewati jembatan). Yang terkenal rumah makan jianxinyuan - 建新国. Mie nya terbuat dari beras. Cara makannya dengan mencelupkan mie kedalam kuah dengan daging-dagingan yang kita pilih sebelumnya. Harga paket dari 18 RMB. Mie ini salah satu makanan khas daerah sini.
Selanjutnya jalan-jalan aja mengitari. Suhu sejuk (kalau kata orang local), tapi menurut kami suhunya dingin, sekitar 15 derajat. Kata orang local, Kunming lagi gak jelas suhunya. Kemarin aja di 30 derajat, sekarang 15 derajat. Cepat sekali berubahnya.
Di dekat hotel tempat kami menginap, ada banyak toko pijit dan refleksi. Yang lucu, ada ruangan yang isinya jejeran ranjang rumah sakit, disana ada orang berbaring dengan tiang infus di samping ranjangnya. Kami bisa melihat dengan jelas dari depan. Ruangan itu bisa dilihat di kaca dari atas sampai bawah. Lucu deh, kita bisa lihat orang-orang sakit lagi terbaring disana. Dan itu memang rumah sakit. Bukan hanya bisa lihat ada orang lagi dipijit, tapi juga bisa lihat ada orang-orang yang lagi dirawat di ruangan rumah sakit.
Kalau melihat sekeliling, pakaian orang-orangnya tidak terlalu modern. Gaya berpakaiannya masih agak jadul dan suka gak nyambung gitu antara atasan, celana, dan sepatunya. O ya, bagi mereka yang memeluk agama muslim, ada banyak restoran halal disini. Kotanya menyenangkan, orang-orangnya ramah, makanannya enak, dibilang jadul gak, dibilang modern juga gak.
Nama Resto tempat kami makan - Long xin yuan |
Lobak kuah dan daging asap |
suasana restoran tempat kami makan |
guoqiaomianqian (mie melewati jembatan) |
Jian xin yuan (resto terkenal untuk makan mie guoqiaomianqian) |
jalanan yang penuh shaokao, dicari di nan ping lu |
#chinatrip #kunmingtrip #travelling #dumbtraveller #lucktraveller #kunming
#yunnan #yunnantrip #MayChina2016
No comments:
Post a Comment