Rabu, 29 Oktober
2014
Pagi-pagi kami sudah
berangkat untuk mengantri di depan kantor imigrasi, kantor customs –nya antara
Tibet ke Nepal. Mini bus kami jalan
ditengah-tengah banyaknya truk angkut. Sungguh menyusahkan jalannya.
Kami menunggu dari jam
8.30 pagi dengan mengantri, kantor baru dibuka jam 10.00, jam 9.30 petugasnya
sudah siap-siap. Kembali saya mau ke wc lagi. Untung WC nya bersih. Air terus mengalir mengairi parit, setidaknya disini
ada banyak air untuk dialirkan, jadi tidak banyak yang menumpuk di parit
toilet. Cara orang mengantri ada yang
taruh tasnya di baris antrian, sementara orangnya duduk di
pinggir-pinggir.
Kami melihat Friendship
Bridge dari kejauhan. nanti kami akan melintasi jalan itu untuk meninggalkan
Cina menuju Negara baru yaitu Nepal. Dari seberang terlihat bendera Nepal.
Setelah kantor dibuka, tour
guide kami – Tashi masih menuntun kami sampai perbatasan kantor imigrasi. Kami
melewati berbagai macam pemeriksaan. Passpor, tas, dll. Baru kali ini saya
melintasi Negara hanya dari kantor imigrasi darat, menuju jembatan lalu masuk
Negara baru.
Lepas dari jembatan, masih
harus melewati gerbang yang dikelilingi polisi Nepal. Anehnya orang Indonesia
mendapat perlakuan yang lebih baik ketimbang orang Cina sendiri. Orang Cina
harus mengantri (entah mengantri apa, mungkin cap passport). Kami keluar
gerbang tanpa mengantri langsung menuju kantor imigrasi Nepal untuk mendapatkan
Visa on Arrival (VOA) Nepal. Saya duduk sambil menjaga semua barang bawaan
diluar kantor. Fei mengantri ke dalam. Di dalam seperti tempat pegadaian. Tidak
teratur. Semua orang saling berebut. Kira-kira 1 jam lebih kami akhirnya
mendapatkan VOA nya dengan harga 25USD/orang.
Beda waktu Nepal dari Jakarta
adalah mundur 2 jam.
Fei sudah menyewa sebuah
mobil dan supir, namun agen penyewa mobil berkata tidak bisa naik sampai ke
perbatasan karena sedang ada gunung longsor.
Padahal tujuan kami adalah
ke Sauraha. Fei mencoba mencari alternatif dengan tawar-tawar jeep menuju
Khatmandu, tapi harganya tidak masuk akal. Mereka minta 100 USD. Tidak bisa
ditawar.
Akhirnya Fei memaksa agen
penyewa mobil untuk tetap datang ke daerah kami disini, toh ada banyak mobil
dan bus yang bisa sampai sini, kenapa mobil itu tidak bisa?
Kami menunggu di rumah makan
di perbatasan, menunggu 2 jam lebih. Kami menghabiskan waktu disini. Akhirnya
karena terlalu lama, kami memutuskan untuk makan saja di dalam restonya.
Sebelumnya kami duduk didepannya saja.
Khas makanan Nepal mirip
makanan India.
Naik jeep dengan supir
bernama Ram. Melewati lintasan yang baru dibuat dadakan karena ada gunung
longsor.
Melewati sungai, pinggir
jurang.
Kami ke Chitwan National
Park di Sauraha sampai pukul 1 pagi baru sampai hotelnya (Sauraha Park).
Gila capenya luar biasa.
Macet di atas Khatmandu Hill. Sesampainya di hotel, katanya kamar kami di
cancel karena tidak ada kabar. Fei memang sudah lama tidak bisa buka Gmail nya.
Tahu sendiri di Cina tidak bisa buka semua produk google. Bisa sih google
search Cuma lemotnya luar biasa.
No comments:
Post a Comment