Selama di pantai pangandaran, kami mengendarai kuda. Pendekara pengelana paling suka dengan kuda. Cuman kali ini naik kudanya mesti bayar, 2 kuda Rp 150rb. Aku sangat menikmati pemandangan pantai bersama kuda
yang aku kendarai. Warnanya putih usianya 9tahun. Sudah tua, namun penurut.
Mungkin kuda tua lebih banyak pengalaman kali ya dibanding kuda muda yang
dikendarai temanku, maunya lari mulu. Maklum kuda yang dikendarai temanku
adalah kuda balap. :D
Menikmati pantai dengan makan baso, cilok, kelapa, baso lagi
(beda tempat). Siangnya kami makan yogurt buatan orang Prancis asli. Dia punya tempat penginapan namanya Mini
Homestay tak jauh dari penginapan kami yang juga homestay judulnya. Harga
yogurtnya cuma Rp 5rb. Rasanya lumayan banget, secara saya penikmat Yogurt.
(mmm)
O ya terlewatkan. Kami sempat naik perahu menuju pantai
pasir putih. Gak penting banget deh, harganya Rp 100rb naik perahu. Sampai sana
mending dianterin ketempat yang bisa berenang atau snorkeling. Sampai sana kita
malah ditinggal udah gitu alat snorkel-nya
mesti sewa lagi. Padahal sudah perjanjian diawal semua sudah disewakan. Mau
balik lagi susah dan ribet. Aku dan temanku gak bawa hape. Kami minta tolong
abang yang sewa snorkeling disana buat nelponin si tukang perahu dan marketing
yang pintar berpromosi itu. Namun sia-sia, si abang tidak datang. Agak menyesal sih, tapi apa daya, mari kita nikmati saja dengan pemandangan apa adanya. Tempatnya tidak terlalu buruk, namun tak seindah namanya juga. Setelah tanya anak kecil sebenarnya
harga perahu buat nyebrang berapa duit, yaitu Rp 15rb aja perorang, langsung sakit
hati..hahaha
Kami melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta pukul 2.30
siang. Rencana kami gagal sampai Jakarta ketika kami tiba di sebuah pom bensin
di kecamatan Ciamis. Perjalanan jauh itu tak lepas dari pombensin. Saya
kecapaian. Rasanya mengendarai mobil menuju Jakarta PEER banget ya?! Kami
memutuskan untuk mencari tempat penginapan.
Teman saya Feifei paling jago search tempat penginapan dan
lain-lain yang asyik untuk dinikmati. Dalam sekejap dia menemukan ada tempat
asyik di Garut, dimulai dari hotel Tirta Gangga, sumber alam sampai Banyu alam.
Dalam sekejap pula kami menelpon satu-satu tempat penginapannya dan berhasil
booking di Banyu Alam Cipanas Resort, Garut. Untung saja ini minggu malam. Harganya
juga gak terlalu parah. Semalam kena Rp 400rb.
Kamarnya luas, ada air panas dan kolam buat berendam. Ada
ruang tamu dengan TV dan bantal-bantal buat tidur-tiduran. Kamarnya ada hordeng
penutup dari ruang tamu. Besarlah pokoknya. Lumayan buat santai semalam. Servicenya
memuaskan.
Pemandangan dari depan kamar hotel Banyu Alam |
Kamarnya di Banyu Alam |
Ini kamarnya |
Kamar mandinya. Bak mandi besar untuk mandi air panas |
No comments:
Post a Comment