Monday, 4 February 2013

Berkelana ke Pangandaran (Hari ke-2)

Selama di pantai pangandaran, kami mengendarai kuda. Pendekara pengelana paling suka dengan kuda. Cuman kali ini naik kudanya mesti bayar, 2 kuda Rp 150rb. Aku sangat menikmati pemandangan pantai bersama kuda yang aku kendarai. Warnanya putih usianya 9tahun. Sudah tua, namun penurut. Mungkin kuda tua lebih banyak pengalaman kali ya dibanding kuda muda yang dikendarai temanku, maunya lari mulu. Maklum kuda yang dikendarai temanku adalah kuda balap. :D


Menikmati pantai dengan makan baso, cilok, kelapa, baso lagi (beda tempat). Siangnya kami makan yogurt buatan orang Prancis asli.  Dia punya tempat penginapan namanya Mini Homestay tak jauh dari penginapan kami yang juga homestay judulnya. Harga yogurtnya cuma Rp 5rb. Rasanya lumayan banget, secara saya penikmat Yogurt. (mmm)

O ya terlewatkan. Kami sempat naik perahu menuju pantai pasir putih. Gak penting banget deh, harganya Rp 100rb naik perahu. Sampai sana mending dianterin ketempat yang bisa berenang atau snorkeling. Sampai sana kita malah ditinggal udah gitu alat snorkel-nya mesti sewa lagi. Padahal sudah perjanjian diawal semua sudah disewakan. Mau balik lagi susah dan ribet. Aku dan temanku gak bawa hape. Kami minta tolong abang yang sewa snorkeling disana buat nelponin si tukang perahu dan marketing yang pintar berpromosi itu.  Namun sia-sia, si abang tidak datang. Agak menyesal sih, tapi apa daya, mari kita nikmati saja dengan pemandangan apa adanya. Tempatnya tidak terlalu buruk, namun tak seindah namanya juga. Setelah tanya anak kecil sebenarnya harga perahu  buat nyebrang berapa duit, yaitu Rp 15rb aja perorang, langsung sakit hati..hahaha

Kami melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta pukul 2.30 siang. Rencana kami gagal sampai Jakarta ketika kami tiba di sebuah pom bensin di kecamatan Ciamis. Perjalanan jauh itu tak lepas dari pombensin. Saya kecapaian. Rasanya mengendarai mobil menuju Jakarta PEER banget ya?! Kami memutuskan untuk mencari tempat penginapan.

Teman saya Feifei paling jago search tempat penginapan dan lain-lain yang asyik untuk dinikmati. Dalam sekejap dia menemukan ada tempat asyik di Garut, dimulai dari hotel Tirta Gangga, sumber alam sampai Banyu alam. Dalam sekejap pula kami menelpon satu-satu tempat penginapannya dan berhasil booking di Banyu Alam Cipanas Resort, Garut. Untung saja ini minggu malam. Harganya juga gak terlalu parah. Semalam kena Rp 400rb.

Kamarnya luas, ada air panas dan kolam buat berendam. Ada ruang tamu dengan TV dan bantal-bantal buat tidur-tiduran. Kamarnya ada hordeng penutup dari ruang tamu. Besarlah pokoknya. Lumayan buat santai semalam. Servicenya memuaskan.

Pemandangan dari depan kamar hotel Banyu Alam

Kamarnya di Banyu Alam

Ini kamarnya
Kamar mandinya. Bak mandi besar untuk mandi air panas



No comments:

Post a Comment