Saturday, 21 September 2013

Thanks Tukang Gelato di Stasiun Milan, Italy

Perjalanan terakhir kunjungan ke negara-negara Eropa. Saatnya pulang kembali ke bandara di Milan. Kali ini bandaranya yang cakepan. Karena pesawat pulang kami dari Milan ke Jakarta menggunakan ETihad Air. Pesawat yang sama dengan yang pergi.

Kami menunggu kereta ke bandara dari stasiun Milan. Dari beberapa hari lalu di Negara Italy ini saya belum mencoba Ice cream ala Italy yang namanya Gelato.
Kebetulan di Stasiun ini ada yang jual. Saya kepengin. 
Fei menyakinkanku kalau Gelato yang enak itu bukan beli di Stasiun tapi di kota yang sebelumnya dia sudah search dan ada di itenary kami. Hanya saja tidak sempat makan, karena setiap kali mau makan sudah kenyang. Kalau gak kenyang keadaan tidak memungkinkan karena udara dingin makan es krim rasanya mau mate sajah.

Ok akhirnya kami memutuskan makan gelato di stasiun ini saja. Harganya 2.5€. Fei mengeluarkan semua uang receh dan hanya ada 2.48€.
Saya bilang padanya mungkin kita bisa beli dengan uang segitu. Hmmm..terdengar tidak masuk akal.
Tapi saya bilang, bilang aja kita Cuma ada segitu, masa sih gak dikasih? Hmm terdengar kayak gembel.
Ok Fei mencobanya dengan berat hati. Akhirnya kami mendapatkan Gelato asli Italy dengan harga 2.48€, yang aslinya 2.5€. Yah apalah artinya 0.2€.

Padahal denger cerita Fei, dia sempat mengeluarkan 10€ nya. Dan pelayannya baik memberi kami dengan harga yang kurang dari label tertera, karena agak malas kembaliin receh. :D


Thanks tukang Gelato di Italy! Saya dapat Gelato! Nyam!!!

Wednesday, 18 September 2013

Akhirnya bisa sewa Hotel di Bologna, Italy

Akhirnya dari semua perjalanan kami di salah satu negara menclak menclok di Eropa, hanya di Bologna lah kami menginap di sebuah hotel.

Hotel di sini harganya tidak terlalu mahal. Kami menginap di Hotel Caroline dengan harga per malam 60€.

Dari stasiun Firenza ke Bologna memakan waktu sejam.
Dari peta, hotel Caroline tidak jauh dari stasiun di Bologna. Kami memutuskan jalan kaki. Dengan mengerek-gerek koper menjauhi pusat kota di stasiun menuju jalan yang tidak kami ketahui benar atau tidaknya. Ini semua berdasarkan insting dan peta saja.

Tiba-tiba di tengah jalan seorang Nci-nci asli Cina dan kepo bertanya menggunakan bahasa mandarin, 
“Ni shi bu shi zhong guo ren ma?” (Kamu orang Cina bukan?). 
Aku jawab, “Bu shi” (bukan) dengan tergesa-gesa, dudul dan polos. 
Dia Tanya lagi, kamu ngerti bahasa mandarin ya?” 
Fei fei menggeleng. 
Dia bilang lagi, “O gak ngerti ya?” lalu jalan melalui kita. 
Hahaha dudul banget sih, kita baru sadar kok kita bisa jawab semua tapi tuh nci-nci mengira kita tidak tahu bahasa mandarin. Cakep!

Sorry ya tante, abisnya kita sudah ada hotel, gak perlu nginep murah lagi. SOMBONG!

Sombong itu memang harus dikeluarkan di hari-hari terakhir perjalanan di Negara-negara Eropa ini. 

Ini Hotelnya. Not bad kan?
Wcnya terdapat kloset duduk dan juga bidet khas toilet Eropa. Bidet ini sama bentuknya seperti wastafel hanya lebih pendek. Ini digunakan setelah menggunakan kloset duduk seperti biasa, lalu bilas-bilas disitu. Jadi jangan buat minum atau taruh gelas ya? :D


Tuesday, 17 September 2013

Dibantu orang asli China di Milan, Italy

Tidak diragukan lagi kalau hampir 2 Milyar penduduk China tersebar di seluruh pelosok belahan dunia selain Asia. 
Begitupun di Eropa ini, dari awal kami datang di Koln, Jerman, kami sudah mendengar banyak turis China berbicara. Bahkan penjual toko dekat stasiun pun adalah orang asli China. 

Tak disangka malam ini kami dibantu oleh mereka di Milan, Italy. 
Sebenarnya seperti cerita sebelumnya dimana  kami harusnya di Roma malam ini. Tapi karena ada kesalahan teknis maka kami memutuskan dengan cepat menuju ke Milan dengan membeli tiket online dari Barcelona, Spanyol.

Turun di stasiun Milan setelah menaiki bis dari Bandara seharga 10€. Perjalanan kurang lebih 1 jam. Tiba pukul 7 malam. 
Kami belum menemukan tempat tinggal, juga belum tahu mau kemana. Lapar pula. Karena rencana sebelumnya Milan hanyalah sebagai tempat untuk singgah sementara lalu akan lanjut menuju Tirano, Italy untuk menuju Swiss. 

Besok pagi-pagi kami sudah harus berangkat ke Firenze dan Bolognaise. So, malam ini harus tidur dulu di Milan. 
Jalan sana jalan sini keluar masuk hotel dekat stasiun yang aneh dengan lift jadul dan ada pintunya. Lift tidak akan jalan kalau pintu luarnya tidak ditutup kembali. 
Hotelnya masuk ke sebuah pagar besar, dan bentuknya seperti bangunan tua dan ruko. Tempatnya kecil dan rada serem, tapi harganya bisa 150€-200€. 
Untung gak ada yang kosong. 

Ok tidak dapat hotel dekat stasiun, kami mulai jalan lagi menuju luar. Dekat dari hotel ada sebuah bar yang menjual pizza. sudah sampai Italy tidak menikmati pizza rasanya kurang afdol. Tiba-tiba ada sepasang mata menatapku dan temanku terus menerus. Dia seperti orang China. Seorang enci-enci. Aku memutuskan untuk memanggil Feifei dan memintanya mendekati orang China itu. 

Terjadilah diskusi dan perbincangan yang lumayan lama. Aku menunggu tepat di samping pintu bar Pizza itu, melihat barang-barang. Ada seorang wanita tersenyum padaku. Asalnya seperti dari Eropa Timur (tidak jelas). Aku tersenyum balik padanya tanpa punya prasangka. 

Akan tetapi tak lama perasaanku semakin tidak enak dan penuh curiga dengan wanita berambut keriting sebahu menggunakan celana jeans dan jaket berbahan kulit. Dia mondar-mandir di depanku. Matanya terus menatap mataku. Menatap tas-tas kami, sementara aku menunggu Feifei berbicara dengan wanita China. 

Feifei balik ke arahku dan mengatakan bahwa wanita China itu ingin membantu kami mendapatkan penginapan melalui koneksi teman-teman Chinanya di daerah situ. Dia mau membantu karena anaknya saat ini ada di Amerika kuliah, jadi kasihan melihat kami berdua. Stasiun Milan juga terkenal tidak aman dan banyak copet. Banyak orang tidak baiknya. 

Wanita itu juga mengatakan hati-hati dengan barang bawaan kami, karena wanita yang melihati kami terus menerus tadi bersama rombongannya di samping pintu kananku menunggu. Ternyata banyak juga kawanannya. Ngeri!!

Wanita itu mau membantu karena Feifei berbohong kami dari China Selatan. Sesama orang China biasanya saling membantu. Hanya saja orang China utara tidak suka bergaul dengan orang China Selatan, karena dianggap licik. Tapi untungnya ada sebuah keluarga yang mau membantu memberikan tempat tinggalnya di sebuah rumah susun untuk kami tidur semalam saja. Dia memberi harga 10€ per orang, jadi 20€ untuk kami berdua. 

Bapak yang berasal dari China utara itu menjemput kami berdua dengan berjalan kaki. Ternyata dekat dari stasiun itu. Kami pun bersyukur sudah lepas dari wanita asal gak jelas yang mempunyai niat jahat itu. 

Rumah keluarga China tersebut seperti sebuah apartemen (baca: rumah susun sih), jadi tidak terlalu luas. Mereka mempunyai 3 kamar. Hmm..1 kamar sih aslinya, karena 2 kamar dibuat diluar dengan sekat lemari. Kami tidur di ranjang suami istri tersebut yang disekat lemari.
Istrinya menawari makan mie. Aku setuju karena memang daritadi lapar sekali. Bayar 20€ dapat tidur sementara dapat makan pula. Keberuntungan petualang seperti kami. 

Mie disajikan diatas meja samping tempat tidur. Aku dan Feifei makan dengan sangat pelan dan saling tidak bicara. Aku khawatir kalau berbicara bahasa Indonesia mereka akan curiga. 
Sudah mau selesai mienya, si suami yang duduk di depan kami berkata, "Wei kalian orang China makan mie anteng banget!" "Udah seruput aja! Ha ha ha.."
Hehe kami jadi tidak enak. Bukan orang China kalau makan terlalu tenang. Biasanya mereka makan dengan ribut. Lagi ngomong aja dengan satu sama lain seperti sedang mengajak berantem. 

Makan selesai. Dilanjutkan mandi. Lalu tidur. Aku menaruh semua uang dan barang berharga di dalam dada. menyelimuti diriku dengan kain yang kubawa dari rumah. Menataki tempat tidur juga. 

Thanks God malam ini selesai juga, dan lanjut esok paginya....
Membawa tas tidak boleh diseret, melainkan diangkat. Mereka takut orang lain tahu kalau kami menginap ditempatnya, karena ilegal. Tempat tinggal mereka tidak didaftarkan sebagai penginapan. Kalau ketahuan, mereka harus berurusan dengan pihak berwenang. 


Ditahan Petugas di Terminal Pesawat Milan

Masih ingat cerita dimana kami ketinggalan pesawat dari Barcelona ke Roma?
Nah cerita itu berlanjut dengan kami membeli tiket pesawat dadakan menuju ke Milan. Karena sudah tidak ada lagi tiket ke Roma dengan harga yang masuk akal.
Ok, jadi kami memesan pesawat no.2 murah di Eropa yang bernama Easy Jet.  Harganya masih masuk akal.
Sorenya kami berangkat dan tibalah di terminal Milan yang kelihatannya paling gembel. Terminal kecil. Menunggu keluarnya tas dari Conveyor dengan sabar. Tas kami keluar paling terakhir.

Ambil barang dan menuju pintu keluar, tiba-tiba petugas terminal menahan kami dan menanyakan berapa uang yang kami bawa?
Hmm…bingung menjawabnya. Kalau bilang uang kecil, khawatir tidak boleh masuk negaranya karena dikira gembel. Kalau uang besar, takutnya kami mau melakukan cuci uang.
Fei teman saya langsung menjawab sekitar 3000 €.
Kami diminta masuk ke kantornya dan disuruh mengeluarkan seluruh uang kami.
Saya pura-pura santai walau sedikit gemeteran, ada-ada saja!
Uang saya dan uang Fei dikeluarkan bersamaan dan hanya terkumpul sekitar 2000€. Kami panik karena takut dikira bohong.
Si petugas bertanya lagi, “Mana 1000€ nya lagi?”
Fei menjawab dengan cepat, “Ada di bank”

Ok setelah itu petugasnya mengeluarkan sedikit joke yang tidak lucu dan meminta maaf karena menahan kami. Kami dibebaskan.
Setelah itu kami bertanya-tanya kenapa di cek ya? Selama ini kami tidak pernah memahaminya.

Ternyata kita harus menandatangani form declare kalau uang yang kita bawa tidak lebih dari 10.000€. Mungkin khawatir cuci uang atau judi, atau…atau…

Pesawat RYAN AIR Buruk Pelayanannya

Day-11-Selasa,17 September 2013 - Barcelona, Spanyol

Bangun pagi-pagi jam 3 untuk naik pesawat pukul 6.15 menuju Roma, Italy. Dari apartment sahabat kami jalan ke halte bus langsung dapat bus menuju airport. Perjalanan menuju airport lumayan lama kira-kira 1 jam. 

Untungnya kami tidak telat jadi bisa prepare lebih banyak. Pesawat Ryan air ini tidak diperkenankan membawa 2 tas, walaupun itu tas cabin dan tas kecil. 
Mengantri untuk naik pesawat. Setelah sampai di depan tiket boarding, petugasnya bilang kalau tiket online print kami belum dibubuhi stempel. 
Tidak ada keterangan untuk memberikan stempel. Lagi pula tadi kami berhasil masuk gate boarding dengan tiket yang sama tapi tidak ada pemberitahuan apapun. Dia menyuruh menunggu di samping sementara orang-orang dibelakang kami lewat untuk menaiki pesawat. Setelah semua orang lewat, kami tanya lagi bagaimana? 
Petugas hanya bilang yah harus ada stempelnya. Minta cap sama petugas administrasinya dibawah. 
Astaga! Itu jaraknya bisa 15 menit sendiri kalau lari. Sedangkan pesawatnya sudah mau take off. Petugas tidak mau tahu dan minta kami kesana. 
Masalahnya adalah kenapa dia tadi menyuruh kami menunggu dan membiarkan orang-orang lewat dulu baru memberitahu. Coba dari tadi dia bilang minta kami kebawah secepatnya. 

Feifei lari sekuat tenaga ke kantor admin di bawah. Itu jauh. Aku menunggu dengan kesal di bangku dekat dengan petugas tadi. Terdengar dari speaker sana kalau pesawat dengan nomor itu sudah mau berangkat. 

15menit kemudian Feifei balik dengan wajah kacau. Rambut berantakan. Nafas tesengal-sengal. Petugasnya hanya bilang pesawatnya sudah mau tinggal landas tidak bisa memberi kami masuk. Petugas mengatakan tiket kami tidak bisa dipakai lagi, pesawat sudah mau takeoff, jadi meminta kami untuk menukar tiket dengan waktu yang lain. 
SINTING! Padahal petugasnya daritadi melihatku disitu, kenapa dia tidak memberitahu apa-apa?
Meminta kami untuk buruan kek, apa kek. Menunggu kek. 

Sudah nego sana nego sini tidak bisa. Kami ditinggal pesawat. 
Feifei mengurus ke administrasi Ryan air dibawah. Antriannya panjang. Semua orang kena masalah yang sama. Bad service, tidak ada announcement apapun, dan lain-lain. 
Ternyata tiket Ryan Air tidak bisa ditukar dengan jadwal lain, kecuali bayar lagi. 

Tiket tersebut memang murah sekitar 30€ per orang. Kalau bayar lagi kira-kira 200€. Cakep!

Kami hanya bengong dan kesal setengah mati!
Feifei sahabatku berusaha untuk naik banding. Dengan susah payah akhirnya kami kembali ke kota lagi untuk mencari wifi. Ada starbucks dekat Universitat. Lumayan bisa internetan walau dibatasi hanya 45 menit. Enakkan di Indo bebas waktu. Feifei menulis komplainnya. Lalu kami mencari fax machine. Setelah cari di peta dan jalan mengikutinya, ketemulah 1 tempat untuk fax. Surat complain tersebut hanya bisa dikirim melalui mesin fax. Tidak bisa email, tidak menerima telepon customer care. Kalau kalian melihat review Ryan Air di online, kalian akan menemukan sejuta keluhan dan negatif komentar dari hampir semua penumpangnya. 

Surat complain tidak pernah bisa dikirimkan. Nomor telpon fax yang kami layangkan tidak pernah menerima surat itu. Kalau gak nadanya sibuk, kalau gak tidak ada yang angkat. 

Ok Plan ke Roma gagal. Selanjutnya cari tiket murah langsung menuju Milan! Easy Jet menjawab kebutuhan kami saat itu juga dengan harga kira-kira 75€. 

Membeli tiketpun penuh perjuangan, dari cafe satu ke cafe lainnya demi internet. Ketemu starbucks pun hanya dibatasi internet 1 jam saja. Jadi beda kayak di INDO, yang bisa duduk 3 jam lebih. Di sana semua dibatasi. 



Monday, 16 September 2013

Tempat Ramai di Barcelona, Spanyol - La Rambla

Hari ke-2 di Spanyol. 

Jam 10 pagi menuju La Rambla. 
Hati-hati! Disini kata orang banyak copet. Tempatnya sangat ramai dengan kepala orang-orang. Kanan kiri terlihat toko-toko kaca, dan booth yang menjual souvenir. Dan tentunya banyak turis disana. Dari seluruh nuansa warna, budaya dan bahasa. 
Kami hanya jalan-jalan sepanjang La Rambla menuju la Boqueria market.

Di La Boqueria market, melihat barang-barangnya satu persatu. Ini adalah pasar seperti yang mungkin bisa kita lihat di pasar manapun. Menjual sayuran, daging dan berbagai makanan lainnya. Tapi pasar ini unik dan sangat rapi dalam menatakan makanan dan hasil dagangannya. 





Menikmati snack di pasar sungguh puas. Kami berjalan kembali ke arah apartemen yang kami tinggali, menuju Flauta. Sebuah restoran yang menawarkan lunch 12.5€ per person untuk makan sampai puas. Yah gak kayak makan all you can eat gitu. 
Beginilah makanannya dengan lengkap set ala Eropa, appetizer, main course, dessert dan 2 botol wine. Tentu saja Wine itu tidak habis. Sayang sekali saya bukan peminum, jadi hanya icip-icip saja. 






Lalu kembali jalan-jalan menikmati catedral, di catalunya. Jalan-jalan dan shopping. 
Sagrada familia. Kami tidak masuk kedalamnya karena mahal bayar tiketnya. Lupa harganya. kira-kira mungkin 100 euro. LUPA!
Di depannya sedang di renovasi. 












lalu ke parc guell. Gila tangga keatasnya sadis. Tinggi banget. Ada eskalator sih.

Parc guell nyampenya malam, abis itu bingung gimana lihat arsitek bangunannya. Udah sampai jam 7 dah gelap baru tahu buat turun kebawah. Gak kelihatan apa-apa lagi cuman bagus warnanya.














Abis itu go home jam 9 malam.
Hari ini naik bus dan metro.


Barcelona full of mkan2 diluar,lumayan mahal, cm jd bisa nikmati breakfast,lunch dan dinner gaya eropa. Aku minum sampanye, wine red dan white.

Sunday, 15 September 2013

Hari pertama di Barcelona, Spanyol

Day 1 – Barcelona - Siang
Mencari apartment sebutlah namanya Mawar, teman kantor yang adalah juga orang Spanyol. Lumayan dapat tumpangan gratis. Ha ha..

Makan siang di Universitat cafe. Cafénya dekat Kampus, jadi agak murah untuk tapas nya.
Lanjut jalan kaki cari tapas di El xampayet. Rasanya jauh banget dan kami muter-muter mengikuti peta di tangan. Peta kami dapatkan dengan meminta kepada orang yang menawarkan jalan-jalan di kota untuk turis.
Sampai El-Xampayet yang katanya Tapas enak, harga terjangkau. Tempatnya ramai sekali. Gak terlalu murah juga. Kalau di Café sini harga makan duduk dan makan berdiri berbeda. Jauh lebih mahal kalau duduk. 
Kami memilih duduk karena kalau berdiripun sulit, tempatnya kecil dan orangnya banyak. Jadi duduk pilihan ok lah untuk menikmati tapas dan sedikit wine.




Sayangnya sepanjang hari hujan. Kota yang indah berwarna warni dengan bangunan bergaya kuno jadi suram karena mendung. Seharusnya kalau matahari bersinar cerah, pancaran warna kaca di bangunannya itu bisa membuat kita kagum atasnya. sinarnya , banyak bangunan seperti pecahan kaca mozaik yang kalau kena cahaya bisa mantul-mantul. 
Kami cari makan lagi ke daerah Barcelonetta, pantai. Di Barcelona ini tujuan kami memang untuk makan dan jalan-jalan. Setelah mengirit-ngirit di German, Amsterdam untuk mengurangi makanan. Disini kami kerjaannya makan terus.

Melihat ada orang menyewakan Go Car


Jalan-jalan di pantai Barcelonetta terlihat seperti pantai biasa. 
Hanya lebih bersih dan tidak ada 1 pun sisa - sisa sampah. pasirnya berwarna coklat, dekat sana terlihat gedung mewah nan indah. 
Bisa menikmati pantai dengan duduk-duduk di cafe dekat sana.

Sehabis menikmati pantai dengan duduk-duduk dekat pinggirnya, kami jalan lagi melihat orang-orang berlalu lalang menikmati pantai dengan membawa binatang peliharaan, naik sepeda. Yang norak seperti kami (karena turis), masuk ke mall nya. :D




Makan lagi di cafe dekat sana. Makan di Maian dengan menu Paella Seafood.  


Makan lg di maian paella seafood. Enyaaak.
Sudah malam pulang dan kami nyasar karena mau irit dengan jalan kaki.
Saking capeknya kami dinner dekat apartemen, dan makan bihun goreng buatan orang China di cafe. Lumayan murah haha.








Hanya Boleh Membawa 1 Tas Cabin ke RYAN AIR

Paris menuju Barcelona, Spanyol dengan pesawat super murah Eropa, tere reng rereng - RYAN AIR. 
  
Bangun pagi2 sekali buat ke bandara kelas 3 nya paris yg kecil banget. Kami akan menaiki pesawat yang paling murah, Ryan Air - 20€ perorang. Sama dengan harga kalau naik bis. Bayangkan!

Tapi masalahnya adalah kita hanya diperbolehkan bawa 1 tas cabin. 
Ok. 
Tapi aku pergi membawa tas cabin dan 1 tas punggung. Tas kecilpun tidak diperbolehkan. POKOKNYA HANYA 1 TAS CABIN yang bisa memasuki ruang sempitnya 55cm x 40cm x 20cm dengan maksimum 10KG. 

Tak kuasa membawa semua barang dalam 1 tas cabin yang sudah penuh banget, dengan amat sangat terpaksa aku dan Fei fei membuang sebagian barang seperti baju, celana batik pemberiannya, baju tidur yang tebal :(( Hiks. Lalu menggunakan kaos berlapis-lapis, Sweater, tambah lagi jaket tebal. Syal dan segala macam kain diikat dileher dan pinggang. Tas punggung ditaro di dalam perut seperti ibu hamil.
Barang-barang kecil dipaksa masuk ke semua kantong jaket yang ada, keju edam 500gr, goudam 500gr di simpan dalam kantong kiri dan kanan jaket.  Sungguh menyiksa. Demi murah! Hemat dan untuk jalan-jalan. Haha..

Sesampainya di garis pemeriksaan tas, tas saya karena ukurannya agak spesial (baca: aneh, karena barangnya banyak di tekan-tekan) tidak dapat masuk ke dalam alat pengukur ukuran cabin itu. Kami disingkirkan sementara untuk mengatur ulang semua barang di dalam supaya masuk alat pengukur cabin Ryan Air. Kami sibuk membuka koper di tengah orang banyak, mengatur ulang. Tapi tetap saja tidak akan bisa. Sampai akhirnya kami bisa lolos, karena pesawatnya sudah mau take off sebentar lagi dan penumpang disuruh buru-buru. YEAY!!! 

Sampai di pesawat tempat duduk boleh milih kayak di Bis. Duduk sesuka hati. Yang telat silahkan dapat tempat duduk yang mungkin tidak bisa barengan sama teman. Tiket tidak berguna untuk mendata tempat duduk. Siapa cepat dia dapat. Beberapa baris tempat duduk di depan ada seperti Police line gitu . Tidak ada yang duduk, karena yang mau duduk disitu yah dia yang mau bayar lebih mahal. 

Sebentar lagi mau landing, ada bunyi "Tere Reng Re Reng"!!!

Lebih lengkapnya soal barang bawaan bisa lihat di web nya dengan motto yang dielu-elukannya: Cheap Flights http://goo.gl/D5rnLM 

Saturday, 14 September 2013

Mengitari Angers #Prancis

Kamis, 14 September 2013 - Pagi - Angers, Prancis

Pagi hari di Angers, kota kecil di bagian barat laut Prancis. Udara sedikit dingin, tapi menurut Fei fei ini masih sejuk, karena ini belum memasuki musim dingin, hanya baru mau memasuki musim dingin.

Feifei bangun pagi-pagi ke kampus untuk sidang, sementara aku sendirian di kamar. . Lampu di rumah tante otomatis mati stlh beberapa menit. Hemat listrik!
Tempat tidur kami berada di lantai atas dekat dengan dapur seadanya dan 2 toilet. 1 untuk bertapa, 1 lagi untuk benar-benar mandi. Disitu hanya ada tisu tidak ada shower. Jadi kalau bisa sehabis bertapa langsunglah pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah mandi, Tante mengetuk pintu kamar. Ow Ow…aku kan tidak bisa berbicara bahasa Prancis. Kubuka pintu sambil bingung-bingung. Tante berbicara dalam bahasa Prancis. Anehnya aku mengerti. Dia banyak menggerakkan tubuhnya. Untung instingku kuat hanya dari lihat gesturenya.
Intinya dia tanya kunci ada dimana, lalu dia mau pergi memetik buncis.

Siangnya setelah Feifei pulang, aku merasa lega. Terkurung 3 jam di kamar itu sesuatu banget. Kami bersiap-siap hendak pergi ke castle Angers. Tempat kediaman Raja Eropa dulu bertahta. 
Kerajaan dulu dibangun dengan benteng-benteng besar.





miniatur Castle Angers kalau dilihat secara keseluruhan

Besar dan indah. Tempat dimana Raja eropa dulu bertahta.
Dari atas sini kita bisa melihat kota Angers 



Sorenya kami menikmati Croissont. Roti polos dengan rasa Coklat  Astaga enak banget rasanya. Beda rasanya dengan Croissont di Jakarta. 
Kenapa begitu?
  1. Mungkin karena ini dari tempat asal bikinnya. Tapi perlu diperhatikan juga karena tidak semua Croissont disini enak juga. So, mesti pilih-pilih tempat belinya.
  2. Croissont renyah disini pakai lapisan lemak babi. Itu yang membuat NYESSS setelah digigit. Tapi yah itu tidak semuanya menggunakan lapisan lemak babi. So, buat orang-orang yang tidak boleh makan itu, sebaiknya ditanyakan dulu ke penjual rotinya. Kalau di Indo tidak menggunakan itu.

Malamnya ke supermarket buat makan malam. Sungguh menyenangkan melihat banyak sayuran dan buah-buahan, makanan sehat terpajang rapi disini. Yogurt dari berbagai merk pun dipajang2 sampai penuh di shelve. Kami akhirnya membeli yogurt Activia dari Danone. Katanya Activia di negara asalnya jauh lebih enak. Dan ternyata memang enak! Emang yg namanya makan makanan sehat di eropa mudah dan terjangkau.



Jam 7 msh terang. Untungnya malam dimasakin makanan sama si tante. NGIRIT! Jadi jajanan yang kami beli tadi di supermarket tidak jadi dimakan.
Pertama kami makan snack lanjut dengan melon (bahasa prancisnya: molon) makannya pake pisau dan garpu. Sangat bergaya sekali. Setelah itu Buncis mentega dengan sosis. Saya pikir sudah selesai.  Tak lama tante mengeluarkan keju edam dan keju kambing. Hm…saya suka keju, tapi merasakan keju ini rasanya saya tidak suka. Setelah itu makanan penutup masih ada lagi dengan coklat atau vanila dannette Danone.

Makan malam yg panjang. Feifei ngobrol dengan tante dan om. Kami juga minum wine mengikuti kebiasaan orang Prancis.

Wednesday, 11 September 2013

Dari Amsterdam menuju Paris #Prancis

Rabu, 11 September 2013 - Malam - Paris, Prancis


Naik kereta Thalys, kereta mahalnya orang Paris. Beruntung dapat harga promo 35€. Tmpt duduk sampingku hrsnya org lain bkn feli, ternyata yg shrsnya disampingku cowo cakeup. Sayang sekali switch tempat ama feifei kakakka...

Sampai di paris sore hari. Kota paris yang kulihat hari ini tidak begitu menarik, seperti di Jakarta. Panas, banyak polusi dan kotor.
Mungkin karena dekat stasiun pusat kota. kami menuju station montparnasse untuk ke Angers. 

Sampai Angers malam, kami naik taxi dari station ke rumah tante Fei Fei. Taxi di Eropa memang kebanyakan mercedes. Jadi kami tunggu supaya bisa naik yang Mercy donk. Sayang dah sampai sini. *Norak banget*. 
Naik taxi disini, rata-rata orang duduk dibelakang. Malam itu saya melihat di tempat duduk depannya ada anjing disamping supirnya. Di Eropa sepertinya gak masalah bawa anjing di Taxi. Kami menuju rumah tante tempat dimana Feifei tinggal semasa kuliah. Tante dan om ramah dan baik, terlepas agak bawel dikit. Tapi tetap aja aku gak ngerti mereka ngomong apa. Kan pake bahasa Prancis. 

Tuesday, 10 September 2013

Jalan-jalan ke pasar Belanda #Belanda

Selasa, 10 September 2013 - Pagi - Centraal, Amsterdam

Mulai lagi dengan jalan pagi. Kali ini pergi ke pasar. Dekat daerah tempat kami ada pasar terkenal yaitu Albert cuypmarkt.  Jalan kakinya kurang lebih 1 jam. Bisa 1 jam karena kebanyakan jalan di arah yang menyasarkan.  :D
Lihat2 barang pasar, beli keju Edam dan Gouda lagi. Serenceng 3 biji ukuran 250gram Cuma 13€. Lebih murah dari kota Edam tempat keju itu dibuat.



Jajan kentang goreng dikasih mayonese seharga 2€ buat sarapan :P



Puas jalan-jalan dan melihat-lihat ada apa di pasar, apa yang dijualnya, harganya berapa dan coba dihitung lagi kalau dirupiahkan, kami melanjutkan perjalanan kembali ke pasar lainnya, yaitu ke floating flower market. 
Sampai sana banyak melihat toko bunga, toko souvenir dan toko-toko keju. Beberapa toko keju pelayannya menggunakan topi traditional khas Belanda. Karena unik, maka kami foto. Disana saya hanya beli souvenir magnet kulkas seharga 2€.



Lanjut jalan lagi ke Dam Square. Tempat luas dengan banyak bangunan tua belanda untuk orang-orang berkumpul menikmati hari. Ada banyak burung merpati, pertunjukkan-pertunjukkan (kalau di Indo kayak pertunjukan pengemis gitu), tapi disitu lebih menjuallah dikit. Ada juga yang pertunjukkan seperti jualan obat versi Eropa.


pemandangan dari Dam Square
Toko-toko di Amsterdam buka dari jam 9 pagi tutup jam 5 sore. Hidup yang nyantai.
Tak bisa lama-lama karena kami harus buru-buru naik kereta menuju Prancis lagi. Jadi jalan pulang tidak bisa jalan kaki, kami naik tram menuju waterpool untuk segera berangkat ke centraal. Perjalanan berikutnya adalah negara Prancis.

Monday, 9 September 2013

Windows Shopping di Red Light District #Belanda

Masih tanggal 9 September 2013 - malam hari - Centraal, Amsterdam

Sebelum jam 7 malam kami sudah berada lagi di Centraal. Tidak boleh lebih dari jam 7, nanti bisnya tidak bisa balik lagi ke Centraal. Kalaupun ada mungkin kita harus bayar lagi :D
Belum puas dengan Centraal, kami pergi ke daerah seperti China Town Amsterdam. Banyak makanan Chinese terpampang. Kelihatannya enak. Ada Mie, dimsum, dll. Haduh jadi pengen makan. Tapi kok makanannya mahal-mahal ya. Ya iyalah mau makan masakan Cina kok di Eropa. Salah besar itu!


Menahan diri dari godaan makan enak, kami tetap harus mengisi perut. Pilihan sementara jatuh ke sebuah kedai kopi (cafe), dan kami memesan coklat panas (2€, bayarnya pake receh-receh di saku). Karena cape banget jalan seharian, jadi disini sekalian numpang duduk sekalian minta wifi gratis buat cari jalan ke arah yang diinginkan. 

Dekat situ ada tempat yang namanya Red Light District. Tempat ini baru hidup ketika sudah mulai diatas jam 6-7 malam keatas. Tempat dimana para wanita dewasa cantik berkumpul dengan sexynya memajang diri dalam rumah kaca. Kalau ini dinamakan windows shopping juga. Kalau sudah kepilih dan mau belanja, bisa masuk kedalamnya. Baru kemudian kain hordeng ditarik untuk menutupi apa yang mereka lakukan. Jadi orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang untuk lanjut lihat-lihat.

Kami tidak ada yang berani mengambil gambar karena memang dilarang untuk foto-foto, walaupun banyak turis yang foto-foto juga sih. Kami kan menaati peraturan disana. :D

Daerah Red light district sebelum gelap


Jalan Ke Volendam dan Sekitarnya Bag.2 #Belanda

Daerah Volendam dan sekitarnya

Makan siang kami adalah Portie moselen dan Smooked ell. Masing-masing harganya 6€. Katanya sih terkenal di daerah sini. Jadi kami mencoba mencicipinya. Walau porsinya lumayan imut, tapi lumayan dapat mengisi perut dan melanjutkan petualangan hari ini.

Portie moselen


Smooked ell

Mau pipis!
Cari toilet sana sini tidak ada, bahkan kepikiran mau pipis di dekat semak-semak. Haha..Untungnya gak jadi. Itu kan tanah orang.
Akhirnya menemukan mobil carnavan khusus buat toilet doank. Bayar 0.5€. Ya sudahlah daripada pipis dicelana, toh toilet mobilnya bersih dan dikasih tisu pula. :D

Naik bus ketempat yang ada kincir anginnya. Suasananya baru kerasa di Belanda. Biasalah…pendekar juga ingin numpang foto. Dengan begitu baru terasa sudah pernah menginjak tanah Belanda. Padahal kincir anginnya tidak bergerak, itu hanya sebuah rumah penduduk biasa* (sok tahu)


Lanjut jalan ke Edam. Nama keju Edam dari Belanda yang terkenal itu berasal dari kota ini. Seharusnya kalau mau beli keju disini lebih murah dari kota lainnya, tapi sayangnya karena tempat yang kami kunjungi adalah tempat yang biasa dikunjungi turis, harganya jadi terlampau mahaaal. Keju Edam yang Feifei beli harganya 9.5€ setengah kilo.


Di Belanda yang terkenal ada 2 keju (ini yang aku tahu saja ya ;)) Ada keju Edam dan Keju Gouda. Masing-masing diambil dari nama kota dimana keju itu dibuat. Keju Edam low fat, sementara keju Gouda sebaliknya. Hati-hati Ndut!


Jalan Ke Volendam dan Sekitarnya Bag.1 #Belanda

Senin, 9 September 2013 - Morning - Amsterdam, Belanda (Bag.1)

Pukul 9 pagi kami memulai perjalanan di Kota Amsterdam. Kami mempunyai 2 hari disini, jadi bisa dihabiskan agak lama sedikit. Tempat pertama yang ingin dikunjungi adalah Volendam. Kami jalan kaki dari centraal Amsterdam mencari bus untuk pergi ke volendam.

Demi hemat sebelum sampai Centraal, kami beli sarapan di supermarket. Makanan segar, dan sehat terjajar dan tertata dengan rapi di rak kaca. Jadinya salad, sayur-sayuran dan buah terlihat menarik. Harganya pun terjangkau untuk bisa mengisi perut disini. Kami beli salad seharga 3€ bisa untuk berdua. Lumayan!

Sampai Centraal masih harus mencari bus ke arah Volendam. Terminalnya rapi, ada penamaan atas masing-masing terminal untuk menuju kota lain ataupun tujuan lain.

Dari semua tiket yang dicari, kami menemukan harga bus ke Volendam yang lumayan terjangkau yaitu dengan 10€ dapat digunakan sampai jam 7 malam. Jadi kita bisa bolak balik selama jam itu.  Kami bisa ke Volendam, Edam dan Pruminer. Daerahnya dekat-dekat sana.

Kami ke Julianaweg-volendam.  Sepanjang jalan terlihat orang-orang berpesta, minum bir bersama dan menikmati musik. Rumah-rumahnya terlihat rapi, elok, tertata indah. Orang-orangnya pun ramah-ramah. Rasanya damai disana. Kami melihat kakek-kakek nenek-nenek duduk menikmati makan siang bersama keluarga. Rasanya tenang udaranya segar.  Jendela rumah-rumah mereka tidak tertutup, seolah-olah memberikan kami pemandangan yang indah akan rumah mereka. Jadi dari luar pun seperti windows shopping, atau bisa dibilang windows stalker :D bisa melihat ruang makan atau ruang tamu rumah orang dari windows.



Orang-orang menikmati pesta siang hari