Masih hari pertama datang ke Negri Eropa.
Dari airport di Frankfurt kami menuju koln, Jerman. Bahasa kerennya Cologne, Germany. Keretanya
nyaman dan bisa melihat pemandangan indah.
Perjalanan ke Koln membutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Frankfurt. Kami melewati
berbagai stasiun. Tidak ada pemeriksaan passport. Dalam perjalanan itu tempat
duduknya masih banyak yang kosong. Aku duduk di sebrang kanan Feifei, biar
barang kami bisa duduk di bangku sebelahnya Fei fei. Aku duduk sendiri
memandang pemandangan kota Jerman dari jendela kananku. Tidur. Bangun. Tidur. Bangun. Tiba-tiba disebelahku sudah ada pria muda duduk. Lumayan ganteng. Kesempatan untuk menghindari kesuntukan di kereta aku mengajaknya ngobrol. Hal pertama yang kulakukan adalah meminta tolong padanya mengambilkan botol minum disamping tempat duduknya, yaitu disebelah Feifei. Untungnya Feifei tidur, jadi kan bisa pura-pura minta tolong padanya begitu. :D
Dengan
senang hati dia mengambilkannya. Aku berterimakasih. Kami berkomunikasi
menggunakan bahasa Inggris. Dia orang yang ramah dan kami ngobrol. Bahasa
Inggrisnya memang masih kurang bagus, tapi dia berusaha dan senang mengobrol denganku. Dia seorang pemuda asal Auxemburg.
Aku melihat snacknya ada tulisan GRATIS. Kok sama kayak bahasa
Indonesia. Mungkin bahasa German atau Belandanya Gratis sama dengan bahasa Indo - Gratis.
Sampai di koln kami merubah rencana tempat menginap. Yang rencananya menginap di rumah “teman” baru (kenal) yang asalnya dari Internet, menjadi tidak tahu mau nginap dimana. Karena rumah "teman" baru itu jauh dari kota. Karena tak dekat dengan tujuan wisata kami yang hanya 1 hari 1 malam, maka kami putuskan mencari tempat penginapan lainnya. Dengan Mendadak. Bukan pendekar kalau tidak dadakan dalam merencanakan sesuatu.
Kami berjalan bolak balik mencari hostel dekat-dekat stasiun. Semuanya
full dengan harga yang paling murah 130€ an (sekitar Rp 2jt).
Jalan sana sini belum ketemu sudah dikasih hujan dan gerimis bergantian. Tidak bawa payung pula.
Dekat stasiun banyak tempat jual souvenir payung sih. Masa mesti beli dengan harga 13€. (Ingat mesti irit!) Ternyata Penjualnya adalah orang asli Cina. Dia
mengajak kami melihat-lihat menggunakan bahasa mandarin. Mungkin dikiranya kami orang Cina.
Belum ketemu internet, lebih baik kami jalan-jalan lagi disekitar stasiun. Dekat stasiun ada gereja katedral tua. Sana sini kuping tiba-tiba terasa panas karena bahasa yang terdengar adalah bahasa
mandarin.
Banyak turis dari Cina disini. Pantas saja tempat souvenir tadi juga orang asli Cina sana.
Lanjut mencari internet untuk tempat nginap. Susah
online. Tidak ada free hotspot. Ada Starbucks dekat stasiun. Saking perlunya
dengan internet, aku berpikir harus masuk dan beli 1 gelas minuman gitu untuk
mendapat free wifi. Hmm pikir-pikir lagi. Kan mau hemat, masa sampai di German
minum di Starbucks, deket stasiun lagi. Aku berdiri didepannya saja, coba-coba
free wifi nya. Eh berhasil. Mari kita cari hostel! Gak perlu bayar kopi :D
Fei fei jago surfing web. Kami dapat tempat menginap semalam
melalui https://www.airbnb.com. Sudah biasa di Eropa, dimana turis kere kayak kami bisa menginap di rumah orang dengan harga murah atau bahkan gratis. Jadi pemilik rumah sudah memberikan tempatnya sebagai tumpangan kepada turis asing untuk menginap di rumahnya
atau apartemennya. Ada yang berbayar ada juga yang berbaik hati dengan memberikan gratis. (biasanya sih apartemen ya). Yang kami dapatkan di link tersebut adalah berbayar dengan harga 55€ untuk 2 orang.
Perjuangan kesananya donk yg seru. Hujan, dingin. Sampai sana bingung yang mana apartemennya. Karena patokan kami hanyalah sebuah alamat yang entah bagaimana caranya bisa sampai sana. :D
Perjuangan kesananya donk yg seru. Hujan, dingin. Sampai sana bingung yang mana apartemennya. Karena patokan kami hanyalah sebuah alamat yang entah bagaimana caranya bisa sampai sana. :D
Kami meneduh dibawah atap gedung. Ada seorang pria naik sepeda melewati kami. Aku mengejarnya, menanyakan jalan. Dengan baik hati dia memberitahu kami alamatnya melalui Hapenya untuk buka internet, karena dia sendiri juga tidak tahu tempatnya.
Kami tinggal di apartemen seorang wanita bernama Dolores di jl kleines Griechen. Apartmentnya nyaman, bersih, rapi dan dekat dari stasiun. Kami naik MRT hanya melewati 2 stasiun tadi.
No comments:
Post a Comment