Day-11-Selasa,17 September 2013 - Barcelona, Spanyol
Bangun pagi-pagi jam 3 untuk naik pesawat pukul 6.15 menuju Roma, Italy. Dari apartment sahabat kami jalan ke halte bus langsung dapat bus menuju airport. Perjalanan menuju airport lumayan lama kira-kira 1 jam.
Untungnya kami tidak telat jadi bisa prepare lebih banyak. Pesawat Ryan air ini tidak diperkenankan membawa 2 tas, walaupun itu tas cabin dan tas kecil.
Mengantri untuk naik pesawat. Setelah sampai di depan tiket boarding, petugasnya bilang kalau tiket online print kami belum dibubuhi stempel.
Tidak ada keterangan untuk memberikan stempel. Lagi pula tadi kami berhasil masuk gate boarding dengan tiket yang sama tapi tidak ada pemberitahuan apapun. Dia menyuruh menunggu di samping sementara orang-orang dibelakang kami lewat untuk menaiki pesawat. Setelah semua orang lewat, kami tanya lagi bagaimana?
Petugas hanya bilang yah harus ada stempelnya. Minta cap sama petugas administrasinya dibawah.
Astaga! Itu jaraknya bisa 15 menit sendiri kalau lari. Sedangkan pesawatnya sudah mau take off. Petugas tidak mau tahu dan minta kami kesana.
Masalahnya adalah kenapa dia tadi menyuruh kami menunggu dan membiarkan orang-orang lewat dulu baru memberitahu. Coba dari tadi dia bilang minta kami kebawah secepatnya.
Feifei lari sekuat tenaga ke kantor admin di bawah. Itu jauh. Aku menunggu dengan kesal di bangku dekat dengan petugas tadi. Terdengar dari speaker sana kalau pesawat dengan nomor itu sudah mau berangkat.
15menit kemudian Feifei balik dengan wajah kacau. Rambut berantakan. Nafas tesengal-sengal. Petugasnya hanya bilang pesawatnya sudah mau tinggal landas tidak bisa memberi kami masuk. Petugas mengatakan tiket kami tidak bisa dipakai lagi, pesawat sudah mau takeoff, jadi meminta kami untuk menukar tiket dengan waktu yang lain.
SINTING! Padahal petugasnya daritadi melihatku disitu, kenapa dia tidak memberitahu apa-apa?
Meminta kami untuk buruan kek, apa kek. Menunggu kek.
Sudah nego sana nego sini tidak bisa. Kami ditinggal pesawat.
Feifei mengurus ke administrasi Ryan air dibawah. Antriannya panjang. Semua orang kena masalah yang sama. Bad service, tidak ada announcement apapun, dan lain-lain.
Ternyata tiket Ryan Air tidak bisa ditukar dengan jadwal lain, kecuali bayar lagi.
Tiket tersebut memang murah sekitar 30€ per orang. Kalau bayar lagi kira-kira 200€. Cakep!
Kami hanya bengong dan kesal setengah mati!
Feifei sahabatku berusaha untuk naik banding. Dengan susah payah akhirnya kami kembali ke kota lagi untuk mencari wifi. Ada starbucks dekat Universitat. Lumayan bisa internetan walau dibatasi hanya 45 menit. Enakkan di Indo bebas waktu. Feifei menulis komplainnya. Lalu kami mencari fax machine. Setelah cari di peta dan jalan mengikutinya, ketemulah 1 tempat untuk fax. Surat complain tersebut hanya bisa dikirim melalui mesin fax. Tidak bisa email, tidak menerima telepon customer care. Kalau kalian melihat review Ryan Air di online, kalian akan menemukan sejuta keluhan dan negatif komentar dari hampir semua penumpangnya.
Surat complain tidak pernah bisa dikirimkan. Nomor telpon fax yang kami layangkan tidak pernah menerima surat itu. Kalau gak nadanya sibuk, kalau gak tidak ada yang angkat.
Ok Plan ke Roma gagal. Selanjutnya cari tiket murah langsung menuju Milan! Easy Jet menjawab kebutuhan kami saat itu juga dengan harga kira-kira 75€.
Membeli tiketpun penuh perjuangan, dari cafe satu ke cafe lainnya demi internet. Ketemu starbucks pun hanya dibatasi internet 1 jam saja. Jadi beda kayak di INDO, yang bisa duduk 3 jam lebih. Di sana semua dibatasi.
No comments:
Post a Comment