Saturday, 11 June 2016

Pengalaman Ke Bromo dari Malang (Bag.2)


Bis Jogya - Malang. Dari jam 10 malam, sampai Malang jam 5 pagi. 
Perjalanan Malang ke Batu 1 jam. Kami naik taxi menuju kota Batu. Harganya 100rb an lebih.  Early check in di The Villas Batu. Semula aku pesan kamar deluxe yang harga 300rb. Tapi semua kamar penuh, dan kami sudah mau istirahat banget. Jadi kami pesan kamar diatas deluxe, Suite room supaya bisa dapat early check in. Harga 500rb. Jadi kan lumayan bisa istirahat pagi dulu.
Setelah istirahat, sarapan dan mencari tahu mau ngapain, jam 1 siang aku dan Fei pergi ke Museum angkut jalan kaki dari hotel. Deket.  Jalan-jalan dan menikmati Museum Angkut  sampai jam 6 an.
Habis itu lanjut ke BNS (Batu Night Spectakuler). Jaraknya dekat, tapi kami naik ojek Rp 10.000.
Namun akhirnya kami gak jadi masuk BNS (karena mau ngirit). Kalau masuk BNS selain tiket masuk (Rp 40.000), kami juga harus mengeluarkan uang untuk main di wahananya.  Di dalamnya banyak wahana permainan, seperti hiburan rakyat. Hmm gak jadi deh... Akhirnya aku dan Fei makan sosis dan baso dekat sana. 

Lalu kami cari penginapan di dekat-dekat sana, banyak homestay yang harganya hanya Rp 200.000. Karena ini low season, kami pikir agak sayang nginep di homestay. Harga segitu tambah dikit sudah bisa dapat hotel yang lumayan. 

Malam hari kami masih tidur di hotel The Villas Batu.
Museum Angkut

Museum Angkut

Museum Angkut

Jumat, 10 Juni 2016


Pagi hari jam 9 naik taxi sewaan menuju Omah Kayu. Disana ada Paralayangnya.
Kontak Paralayang dengan Eko : 085236584033
Pemandangan di sekitar paralayang dan Omah Kayu sangat menarik untuk dikunjungi.
Aku beruntung bisa naik paralayang sebelum jam 12 berlalu, kalau gak mesti nunggu entah sampai jam berapa. Uda gitu sewa mobilnya gak bisa lama-lama, karena dia taxi. Karena memang sebelumnya angin tidak bersahabat, dan aku tidak bisa naik. Lalu dilanjutkan Sholat Jumat. Tapi ada seorang pilot yang baik (mungkin melihat wajahku melas hehe..belum pernah naik), dia mengambil alih dan ingin menerbangkanku. So, dengan harga Rp 350.000,- aku naik paralayang untuk pertama kali.

Pilotnya duduk dibelakangku. Diterbangkan angin, kami melayang di udara selama 15 menit. Seru, cuma sempat bikin mabuk, mungkin karena anginnya kencang.
Sambil menunggu, menyaksikan pemandangan alam 
Seperti ini bentukannya

Malam hari
saatnya melakukan perjalanan 1 malam ke Bromo.
Aku sudah pesan open trip Bromo. Nama open trip nya Be Borneo (telp: 085101579524 dengan Udin).
Jam 11 malam seperti yang sudah dijanjikan untuk dijemput, aku menunggunya di Alun-alun Batu.
Jam 12 mereka bilang sudah datang dan siap menjemput. Aku tidak melihat mereka. Patokan kami adalah Masjid. Namun mesjid yang disebutkan berbeda. Aku menyebut Masjid An-Nur. Mereka menyebut Mesjid Jami. Aku pikir ada Masjid lagi yang lain.
Kami agak miskomunikasi. Aku bingung. Fei bingung. Aku menyebut kami pas depan patung batu besar strawberi, apel dan sapi. Udin, nama guide nya baru sadar, kalau kami sedang berada di alun-alun Batu, bukan Malang. (nyengir). Aku melihat kembali email yang mereka kirim. Memang alun-alun yang dimaksud adalah Malang. Kami di Batu. Oalah...aku salah. Agak pinter sih.

Jadi kami langsung bergegas panggil taxi. Naik taxi dari alun-alun Batu menuju alun-alun Malang.
Akhirnya baru ketemulah kita. Tadi di jalan gak sampai 1 jam, 30 menit doank mungkin. Taxi nya disuruh ngebut.


Sabtu, 11 Juni 2016

Bromo Sunrise. Makan indomie dulu di penanjakan sebelum lihat sunrise.
Bromo memang indah. Dingin. Banyak yang menyediakan jaket-jaket untuk disewakan. Pengunjungnya rame banget disini. Semua area yang bisa dijejaki penuh. Gak ada tempat buat foto. Agak perlu lompat atau manjat ke genteng. 
Selanjutnya naik kuda di kawah Bromo. Celana panjang bahan yang kupakai robek ketika turun dari kuda. Ups. Teman seperjalananku melihat hal itu, lalu aku menutupnya dengan kain. Masih pede aku tetap naik ke puncak donk..haha
Perjalanan selanjutnya ke Pasir berbisik dan teletabis.

Dari Bromo diantar Jeep menuju baso malang president. Rumah makannya samping rel kereta api. Maka sekalian lah aku dan Fei makan siang di baso malang president itu. 
Menurutku rasanya biasa saja. hihi..Cuma lucu aja makannya samping kereta api yang masih aktif.

Check in di Lily guest house (Rp 185.000). Tidak ada sampo dan sabun. Aku beli sampo dan sabun di hotelnya. Harga sabun batang dan sampo kena 10rb.


Tidur di hotel seharian dan semalaman.  Tidur dari jam 4 sore sampai besok pagi. 

Masih ada seminggu lagi di Malang.....Bersambung









No comments:

Post a Comment