DAY 6 JIUZAIGOU – CHENGDU
Selasa, 21 October 2014
Keluar dari hotel jam 6.30
pagi. Terlalu pagi untuk udara sedingin ini. Seharusnya sarapan jam 6, tapi
saya memilih tidur lebih lama, buang air besar dulu dan beres-beres lebih
detail. Teman sekamarku Fei bawa Mantou
dan di bus saya makan pakai suan chay (sayur asin) bungkusan.
Bis menuju satu tempat
untuk bisa pipis dulu 15menit. WC dibawah gunung salju. Orang-orang yang tidak
pipis bermain salju, memandang salju, foto-foto. Saya memilih pipis. Lihat wc, pemandangannya
jangan ditanyalah ya, semuanya bercampur aduk di dalam nya, dan mengeluarkan gas. Hiiii…Tidak ada pintu. Baunya menyebar. Untungnya lumayan dingin, jadi gak begitu parah banget walau itu sudah Wc yang sangat parah. Bayangkan pipis diatas kotoran orang lain. Udah gitu kan yang namanya kotoran itu panas karena energi yang terbuang dari manusia, jadi ditengah-tengah udara dingin itu menguap, berasap. Yeakk..no choice man! Hehe…
Selesai dari sana, langsung masuk bis lagi. Lanjut perjalanan makan siang. Ternyata tak jauh dari sana. Jadi sampai tempat makan siang jam 10.30 pagi. Tapi jangan salah, kupon makan siang hanya bisa dipakai mulai 11.30 siang. Selebihnya ngapain ? selebihnya kami diajak berkeliling tempat itu, namanya lupa. Disana ada tour guide nya lagi memperkenalkan daerah itu dan tentang memilih obat-obatan yang baik. Jadi disini banyak jual obat dan gelang-gelang dari perak. Hampir mirip dengan perak-perak yang ada di kampong Qiang kemarin. Harganya mahal, bisa 1000 yuan lebih. Teman seperjalanan saya, si orang china itu beli 1 gelang cantik seharga 1,115 yuan. Disitu kita juga bisa periksa keaslian dari sebuah perak yang dibeli. O ya, perak asli itu bisa menyembuhkan penyakit, menyerap racun, dan bisa dibengkok bengkok saking murni 85%.
Tour leader kami sungguh pintar. Di dokumen syarat dan ketentuan terlampir apabila mereka membawa kami belanja, maka kami per orang akan dapat 1000 rmb. Tapi masalahnya yang tour leader company ini lakukan sungguh lihai. Dia bercerita tentang suku-suku minoritas Tibet dengan segala keadaannya. Dia tidak sengaja berjualan, hanya berbagi cerita dan memberi tambahan pengetahuan untuk kami dengar tentang obat-obatan, kegunaan perak, dll. Selebihnya terserah kita kalau mau beli. Hehe…canggih.
Jam 12 kami menuju tempat makan dari supermarket. Disini orang-orang bisa coba dulu apa yang mau mereka beli. Ada daging dendeng yacht, segala macam bentuk masakan dari Yacht, oleh-oleh Tibet, permen susu, dll. Saya melihat banyak orang China belanja disitu. Sangat ramai. Ternyata orang china jago belanja juga. Kata temanku segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan orang china berani bayar.
Setelah melewati banyak orang, rak-rak makanan ampailah saya dan Fei ke restoran buffet. Cari tempat duduk setengah mati, apalagi ngantri ambil makanan prasmanannya. Gesek-gesekan dengan orang cina lainnya. Untungnya saya dapat tempat duduk dan nge take dulu buat 6 orang. Saya menunggu Fei antri prasmanan makanan yang full dengan orang itu. Saya ngobrol dengan orang sanding. Dia baik banget.
Sehabis makan langsung menuju bis.
Menuju kampung qiang. Terus terang saya tidak begitu tahu ini apa. Yang saya tau perumahan ini dibuat untuk suku Qiang pada saat terjadinya gempa heboh di wen chuan. Disini sudah daerah turis, soalnya sudah ada bintangnya misalnya AAAA…tanda bintang dari cina untuk tempat turis. Disana juga ada jualan obat. Trus penduduknya jualan apel. Apel disana seger-seger. Saya bisa melihat banyak pohon apel dimana-mana. Saya beli sekilo apel kira-kira 8yuan. Enak, garing.
Pulang Chengdu. Makan shaokao terakhir di Chengdu, pinggir jalan ada rumah kumuh, dibawahnya. Saya dan Fei makan dengan kalap sampai 49 yuan. Waakaka…berapa banyak tusuk coba?!
No comments:
Post a Comment