Thursday, 23 October 2014

Day 8 Lasha - Jokhang Monastery dan Sera Monastery

DAY 8 LASHA 
Kamis, 23 October 2014

Tashi - Guide tour kami jemput jam 9.30 di hotel, jalan kaki menuju Jokhang temple karena lumayan dekat dari hotel. Di sepanjang perjalanan ke Jokhang temple, saya lihat beberapa orang melakukan ritual doa dengan menepuk tangannya ke atas kepala, hati dan perut lalu sujud berselonjor ke tanah untuk menyembah. Mereka menggunakan alas ditangan supaya bisa merosotkan tubuhnya. Sujud dilakukan setiap 3 langkah sampai menuju temple. Melihat wanita muda lakukan itu di tengah jalan membuatku ngilu, pasalnya dia tidak mengenakan sepatu saat berjudud membuat kakinya cepat lecet dan harus terus di tentoplast.

Ada juga beberapa orang yang melakukan hal sama di depan temple. Orang-orang berjejer dengan kasur kecil untuk nampung tubuh mereka sembayang. Kami masuk Jokhang temple yang dipenuhi dewa dewi budha. Di dalamnya ada banyak chapel tempat dewa pelindung, ada dewa penjaga, dll.. Bau mentega menyengat di sepanjang perjalanan di Temple.  
Setelah puas melihat-lihat dan foto-foto di dalam jokhang temple, kami menuju Bakhor.
Sudah sampai Bakhor tidak belanja rasanya kurang puas. Saya belanja jaket jacks wolfskin seharga 200RMB (Rp.400,000), bahannya lumayan. Jangan salah itu hanya tiruan. Kalau asli bisa kena 3jt. Yang penting bahannya bagus, anti angin, anti air.
Ada hal tidak penting yang saya beli saat di Supermarket Times Square. Saya beli termos seharga 40rmb. Kenapa saya beli? Karena di daerah dingin nanti, air panas adalah sesuatu yang kami perlukan.

Perjalanan selanjutnya adalah Sera Monastery.
Yang menarik di Sera Monastery adalah kami bisa lihat biksu-biksu debat di tengah taman. Segerombolan biksu-biksu muda menggunakan kain merah dibagi perkelompok. 1 kelompok kira-kira 3 – 5 orang. 1  berdiri, beberapa orang duduk. Yang berdiri sambil berbicara sambil tepok tangan dengan semangat dengan menggerakkan tasbih/kalungnya di depan kelompoknya yang duduk. Rupanya dia sedang menjawab pertanyaan. Dia akan menepok tangannya kuat-kuat kalau dia berhasil jawab. Mereka jadi bahan tontonan para turis di sekeliling taman. Di bagian belakang taman ada biksu-biksu yang lebih senior juga melakukan hal sama.

Makan malam shabu-shabu di rumah makan muslim ber-6 dengan harga per orang 29RMB, makan sampe kenyang banget. 
perjalanan ke Jokhang Temple





Doa Orang-orang Tibet di depan Temple

Bendera Tibet yang melambangkan doa-doa 

Jokhang Temple

Jokhang Temple

Lihat dari atas Jokhang Temple

Jalanan di dekat Bakhor 

Monks berdebat, sebenarnya berdiskusi sih ini 

Pandangan Sera Monastery

Makan Sabu-sabu di restoran Muslim 

No comments:

Post a Comment