Rabu, 22 October 2014
LASHA Day1
Bersiap-siap check in
pesawat naik Sichuan airlines boarding jam 11.30 menuju Lasha dari Cheng du.
Sarapan jam 8 pagi dengan bakpao dan makanan dingin khas Sichuan.
Pesawat delay 1 jam,
mungkin karena cuaca dan traffic.
Sesampainya di Lasha
kira-kira jam 14.30 dan sudah disambut tour guide nya. Namanya Tashi. Langit
cerah, sekeliling gunung. Gunungnya gersang gitu, tapi anginnya dingin. Tashi
mengalungi selendang panjang warna putih satu persatu sebagai ucapan selamat
datang.
Perjalanan menuju kota
Lasha kira-kira 1 jam lebih. Sepanjang perjalanan kami melihat pegunungan
sekeliling. Tiba di suatu tempat untuk check point, kami semua menyerahkan
passport dan permit masuk Tibet untuk Tashi tunjukkan ke officer.
Dimana-mana terlihat
polisi dan tentara china.
Mobil berhenti di pinggir
jalan. Kami beres-beres bawa semua barang menuju hotel jalan kaki. Sepanjang
perjalanan lihat kiri-kanan banyak toko pernak pernik baju hangat dan makanan
Sichuan.
Kami menginap di hotel
Rama Kharpo artinya kambing putih. Owner
Tour travel yang kami sewa namanya Wasser, dia menjelaskan beberapa hal tentang
Tibet. Orangnya sangat baik dan sangat friendly.
Dia member pesan minum air putih ketika ingat, lakukan sesuatu pelan-pelan saja
dulu, karena aklimatisasi. Kepala bisa sangat pusing di dataran tinggi. Kota
Lasha berada di ketinggian 3,650 m diatas permukaan laut. Oksigen disini tipis.
Jadi kita perlu penyesuaian diri.
Sebelumnya saya minum obat
AMS dulu dari China yang warna merah Hong jin tian. Katanya obat tsb bisa
membuka pembuluh darah lebih lebar supaya oksigen yang masuk lebih banyak. Dan
memang sampai sekarang saya rasa masih Ok.
Wasser bilang sebaiknya
malam ini kami semua istirahat dan belum pergi kemana-mana supaya tidak capek. Tapi setelah Wasser pergi, kami keluar kamar dan pergi ke pasar dekat hotel. Turun
naik tangga rasanya capek banget, ngos..ngosan. Jam 7 malam disini sudah terlihat
banyak buah-buahan dan sayur-sayuran terjaja dengan rapi. Penjual berteriak
menyerukan barangnya. Ada juga suara microphone recording menyeru-nyerukan
barang dagangannya berulang-ulang “5yuan aja - 5yuan 1 kg” seperti itulah
kira-kira. Di daerah sini kita bisa
melihat kegiatan sehari-hari orang Tibet. Anak-anak bermain, orang tua bermain
catur, dan lain sebagainya.
Makan malam, makan saokao
(sate-sate panggang ala china) sampai 30RMB ber-4 plus 8RMB untuk suan la fen
(makanan kesukaanku). Beli minuman di supermarket nya harga 3 yuan (mahal),
kasirnya tidak mau terima uang receh 5jiao. Dan di Tibet ini tidak menerima koin
receh. Uda deh koin kita gak kepake disini.
Hotel Rama Kharpo-Lhasa City |
daerah sekitar hotel, bangunan di Lhasa |
No comments:
Post a Comment