Hari #4 DALI GuCheng 大理古城 (Baca:
TALI KuCheng)
Aku ingin pergi ke Dali, salahsatunya terpengaruh film putri huanzhu. Waktu itu di ceritanya, mereka berlibur ke Dali. Masyarakatnya hangat, pakaian tradisionalnya bagus dan unik. Disana ada tarian, nyanyian, dan kehidupan sederhana penduduk lokalnya.
Akhirnya keinginan buat pergi kesana tercapai. Cara perginya baca disini.
Bus dari Kunming sampai di Xiaguan, kota barunya, lalu aku dan teman-teman lanjut naik mobil van menuju kota tua nya (Gucheng: 古城). Pertamanya supir kebingungan letak hotel tempat kami nginap. Hotelnya memang masih baru, tapi reviewnya bagus. kami dapat dari applikasi china qunaer. Aplikasi china untuk penyewaan hotel seperti traveloka gitu. Kami menginap di hotel Man Su. Daerah pintu selatan kota tua. Tempatnya masuk ke dalam gang. Mobilnya menurunkan kami di depan gang. Bangunan depannya seperti masuk ke kos-kosan di Jakarta. Tengahnya taman, dan diujung tangga ke lantai atas ada meja resepsionis. Dihias pernak-pernik dan elemen-elemen china, jadinya hotel ini unik dan memiliki nilai budaya dali.
Kami sampai hotel jam 2 pagi, resepsionisnya menyambut kami dengan jaket tebal berwarna hijau. Karena kami bertiga, dengan ramah dia menawarkan kamar yang besar, bisa buat bertiga. Kamar standarnya kan hanya berdua, 1 ranjang gitu. Nah yang ini ada 2 ranjang besar dalam 1 kamarnya. Kami tetap membayar 98RMB (kira-kira 200rb). Murah kan untuk ber-3? Uda gitu dikasih upgrade kamar besar lagi.
Eits tapi jangan salah. Bukan pebisnis kalau gak ada maunya. Masa di kasih gratis begitu saja? Dia minta kita review hotelnya. Temanku bingung mau review apa. Lah biasanya kan kita review kalau kita sudah menikmati kamarnya, menikmati pelayanannya, lihat-lihat sekeliling bagaimana rupa dan bentuknya hotel ini, tapi ini ditodong review jam 2 pagi. Ya udah temanku memberi handphonenya kepada resepsionis. Terserah deh dia mau nulis review apa terhadap hotelnya.
Pantesan review di hotelnya bagus. Mungkin ini caranya. Mungkin kalau kita reviewnya besok, kita bisa lupa dan akhirnya review itu tidak ada. Rugi juga dia sudah memberikan kamar upgrade nya untuk kita.
Akhir nya kami bisa tidur juga.
Paginya kami lihat baik-baik lagi bagaimana hotel ini. Sangat cozy. Di dekat taman dan meja resepsionis ada lobi yang berbeda dengan lobi hotel pada umumnya. Tempat duduknya ala-ala tatami dan menggunakan banyak bantal. Ada tempat jamuan teh. Penduduk lokal sangat menikmati menjamu tamu dengan the. Menghormati tamu dengan teh.
Di sepanjang jalan banyak hotel. Model bangunan hotelnya mirip-mirip dengan ala bangunan cina kuno. Ini yang membuat kita merasakan suasana sedang berada di kota Dali, Yunnan. Kota yang berbeda dengan kota-kota lainnya di area cina lain. Ini menjadi ciri khasnya kota itu. Menurutku ini menjadi standar dari pemerintah kota ini, karena sudah dijadikan kota pariwisata.
Aku ingin pergi ke Dali, salahsatunya terpengaruh film putri huanzhu. Waktu itu di ceritanya, mereka berlibur ke Dali. Masyarakatnya hangat, pakaian tradisionalnya bagus dan unik. Disana ada tarian, nyanyian, dan kehidupan sederhana penduduk lokalnya.
Akhirnya keinginan buat pergi kesana tercapai. Cara perginya baca disini.
Bus dari Kunming sampai di Xiaguan, kota barunya, lalu aku dan teman-teman lanjut naik mobil van menuju kota tua nya (Gucheng: 古城). Pertamanya supir kebingungan letak hotel tempat kami nginap. Hotelnya memang masih baru, tapi reviewnya bagus. kami dapat dari applikasi china qunaer. Aplikasi china untuk penyewaan hotel seperti traveloka gitu. Kami menginap di hotel Man Su. Daerah pintu selatan kota tua. Tempatnya masuk ke dalam gang. Mobilnya menurunkan kami di depan gang. Bangunan depannya seperti masuk ke kos-kosan di Jakarta. Tengahnya taman, dan diujung tangga ke lantai atas ada meja resepsionis. Dihias pernak-pernik dan elemen-elemen china, jadinya hotel ini unik dan memiliki nilai budaya dali.
Kami sampai hotel jam 2 pagi, resepsionisnya menyambut kami dengan jaket tebal berwarna hijau. Karena kami bertiga, dengan ramah dia menawarkan kamar yang besar, bisa buat bertiga. Kamar standarnya kan hanya berdua, 1 ranjang gitu. Nah yang ini ada 2 ranjang besar dalam 1 kamarnya. Kami tetap membayar 98RMB (kira-kira 200rb). Murah kan untuk ber-3? Uda gitu dikasih upgrade kamar besar lagi.
Eits tapi jangan salah. Bukan pebisnis kalau gak ada maunya. Masa di kasih gratis begitu saja? Dia minta kita review hotelnya. Temanku bingung mau review apa. Lah biasanya kan kita review kalau kita sudah menikmati kamarnya, menikmati pelayanannya, lihat-lihat sekeliling bagaimana rupa dan bentuknya hotel ini, tapi ini ditodong review jam 2 pagi. Ya udah temanku memberi handphonenya kepada resepsionis. Terserah deh dia mau nulis review apa terhadap hotelnya.
Pantesan review di hotelnya bagus. Mungkin ini caranya. Mungkin kalau kita reviewnya besok, kita bisa lupa dan akhirnya review itu tidak ada. Rugi juga dia sudah memberikan kamar upgrade nya untuk kita.
Akhir nya kami bisa tidur juga.
Paginya kami lihat baik-baik lagi bagaimana hotel ini. Sangat cozy. Di dekat taman dan meja resepsionis ada lobi yang berbeda dengan lobi hotel pada umumnya. Tempat duduknya ala-ala tatami dan menggunakan banyak bantal. Ada tempat jamuan teh. Penduduk lokal sangat menikmati menjamu tamu dengan the. Menghormati tamu dengan teh.
Di sepanjang jalan banyak hotel. Model bangunan hotelnya mirip-mirip dengan ala bangunan cina kuno. Ini yang membuat kita merasakan suasana sedang berada di kota Dali, Yunnan. Kota yang berbeda dengan kota-kota lainnya di area cina lain. Ini menjadi ciri khasnya kota itu. Menurutku ini menjadi standar dari pemerintah kota ini, karena sudah dijadikan kota pariwisata.
Jalanan dekat hotel, belok kanan masuk gang itu hotel tempat kami nginap |
Ranjang besar bisa buat ber-4 |
Buat menjamu teh |
Ruang tamunya |
pintu depan hotel (Man Su) |
No comments:
Post a Comment