GUILIN - CHINA Hari#2 bag. 1
Sebelum
masuk kuil, group leader akan menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh. Masuk
gerbangnya tidak boleh injak kayunya, kita harus masuk dengan melangkah. Kalau
diinjak akan kena sial. Melangkah dengan kaki kanan duluan akan dapat anak
cowok. Melangkah dengan kaki kiri duluan dapat anak cewek. Percaya gak percaya, aku melangkah kaki kanan
duluan.
Masuk kuil
pemandangannya biasalah ya…kuil-kuil pada umumnya. Tempat pertama yang kucari
adalah toilet. Seperti biasa aku menggunakan kacamata hitam, pakai masker.
Secepat kilat masuk, tidak lihat kanan kiri. Ada tempat kosong langsung masuk
dan jongkok. Selesai. Pakai celananya di luar. Itu cara orang cina buang air
kecil saking tempatnya jorok. Ini tempat wisata. Walau lebih bersih dari
toilet-toilet China di area lain, menurutku toilet yang ini agak kurang bersih
dibandingkan toilet-toilet di kota-kota daerah Yunnan yang kami kunjungi.
Lalu kami
jalan melihat kura-kura sakti. Kura-kura ini berumur ratusan tahun. Kura-kura
ini diberi hak istimewa seolah-olah ini adalah kura-kura dewa. Masuk melihat
kura-kura tidak bayar, tapi jangan coba-coba foto. Foto kena bayar 10RMB. Petugas
melarang orang-orang yang ingin foto. Namun
sebelum dia bilang, aku sudah
mengambil foto nya donk. Kura-kura ini juga tidak boleh dipegang sembarangan,
kalau nggak, yang pegang bisa
terkena sial. Jadi untuk bisa memegangnya, turis harus bayar dulu sekitar
10RMB. Petugas yang adalah biksu akan menunjukkan cara yang benar memegang
kura-kura dewa ini. Aku melihat ada seorang turis China bayar. Biksu memegang
tangan kanan turis tersebut memegang kura-kura dengan doa-doa. Ke depan, ke
belakang, memutar-mutar di sekitar cangkang kura-kura. Setelah pegang dapat
souvenir dan turis tersebut dipastikan dapat berkat kemakmuran, kekayaan dan
kesehatan.
Ke toilet tulisannya begitu "Weishengjian" |
ini kura-kura sakti..ssst jangan bilang-bilang ini difoto diam-diam |
Selesai dari kuil kami menyebrang jalan menuju Banyan Tree (大榕樹). Tidak perlu bayar lagi. Semua sudah diatur oleh tour travel nya. Tempat ini berupa taman, dimana
kalau kita berjalan sampai ke tengah-tengah taman ada pohon besar. Pohon besar
ini punya cerita juga. Pohon yang sudah berabad-abad lalu hidupnya. Kalau
melihat pohon ini dan mengucapkan doa-doa bisa dapat keberuntungan. Mungkin
mirip pohon keramat yang ada di alun-alun kota Jogya kali ya…
Nah itu tuh Pohon keramat nya |
Sepanjang
jalan ada binatang-binatang yang dijadikan objek foto. Seperti biasa,
orang-orang lokal tahu caranya mencari uang dan kesempatan. Kerbau saja
dijadikan objek foto. Depan dahi kerbau diikatkan bunga merah, kelihatan
seperti kerbau sakti, yang kalau foto bersamanya bisa bawa keberuntungan. Lalu
ada kuda putih. Terakhir aku lihat ada kera sakti. Kera-kera ini dilatih untuk
jinak difoto oleh turis. Kalau mau foto dengan kera-kera ini bayar 10RMB. Aku
berfoto bersama kera-kera ala ‘sungokong’ ini. Yang
fotoin teman-temanku – Fei dan Linda. Kalau pemilik kera yang fotoin kena
bayaran lagi 15RMB. Ketika kulihat fotonya lagi, gaya kera-kera ini seperti sudah
bosen difoto terus.
No comments:
Post a Comment