Ada pengalaman seru berkaitan dengan hotel waktu perjalanan bulan Oktober tahun ini. Mungkin karena perjalanan kami selama 3 minggu, pastinya jauh lebih banyak mengalami hal-hal tidak sesuai rencana atau hal-hal yang aneh.
Hari pertama perjalanan dari Jakarta, transit Malaysia, dan sampai Guangzhou jam 2 pagi. Naik uber menuju hotel yang sebelumnya sudah dipesan online. Namanya Hai you Jiu dian. Sampai hotel, mau check in masih lancar-lancar saja, sampai si reseptionis menanyakan identitas kami melalui KTP. Kami kan orang asing, jadi cuma bisa kasih passport. Tiba-tiba petugas hotel lainnya langsung menolak dengan halus. Mereka minta maaf tidak bisa mengijinkan kami menginap. Temanku pesan hotel ini melalui online booking lokal China gitu (semacam traveloka). Mereka belum meng-update keterangannya di aplikasi tersebut. Dulu mereka pernah kasus karena menerima orang luar menginap disana. Di China ada pengetatan service berkaitan dengan hotel. Jadi suka ada petugas kayak polisi mendatangi setiap hotel untuk diperiksa. Kalau mereka tidak ada ijin untuk memberi penginapan kepada turis asing, mereka bisa kena masalah. Sepertinya ini tidak main-main, karena teman kami suatu kali pernah menginap di hostel. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, seorang petugas kepolisian memeriksa passport nya. Untungnya hostel itu ada ijin turis asing, jadi aman.
Kenapa China memberlakukan kebanyakan hotel hanya untuk orang lokal saja, dan tidak terlalu bersahabat bagi turis asing? Karena katanya, Standar hotel untuk orang asing adalah hotel dari bintang 3 sampai 5. Alasannya sih untuk lebih memberi kenyamanan bagi turis asing dalam hal hotel. Tapi menurut alasan pribadiku, mungkin lebih kepada mengutamakan rakyatnya sendiri. Penduduk Chinakan lebih banyak ya.... Apalagi sekali travelling, bisa berjejel orang-orangnya.
Padahal hotel yang sebelumnya sudah dipesan itu review nya bagus. Tapi sayang sudah tidak menerima turis asing. Aplikasi booking hotel online milik lokal China itu bertanggungjawab dengan memberi kami pilihan hotel lainnya yang bisa menerima turis asing dengan harga yang ok. Saat itu hotel-hotel semua lagi pada naik harganya, karena sedang ada Cantonese Fair. Jadi banyak turis asing datang ke Guangzhou. Selain itu, beberapa hotel ok dengan harga sudah naik dari rate standar, banyak yang penuh. Alhasil kami harus bersusah payah mencari lagi. Setelah dapat rekomendasi dari aplikasi booking hotel online ini, kami segera cari taxi dan mendatanginya. Sudah jam 3 saat itu. Lelah. Untungnya ada taxi, karena jam segitu tiba-tiba hujan mulai turun.
Sampai lokasi, check in, lalu lihat kamar. Nama hotelnya aku lupa. Yang jelas aku tidak ingin datang lagi ke hotel itu kalau bukan terpaksa..#belagubanget yaa...Hehehe...
Hotel itu terletak di pinggir jalan. Kamar yang diberikan ukurannya kecil. Paling ujung dekat jalan. Jadi bisa dengar bunyi mobil lewat, suara klakson, suara orang lewat, dan lain-lain. Cat tembok sudah bopel-bopel, alias retak, dan tampak habis kena rembesan air dalam jangka waktu lama. Kamar ini lebih mirip kos-kosan murah gitu. Ranjang, TV, meja, lemari pakaian, dan kamar mandi. Lumayan lah untuk istirahat.
Setelah itu kami lebih memperhatikan term and condition online booking. Kalau tertera kata ini
内宾 (neibing), artinya hanya untuk orang dalam/lokal, jangan dipesan.
ini adalah hotelnya..temboknya sudah mulai mengelupas |
No comments:
Post a Comment