Monday, 31 October 2016

Bao Feng Hu Zhangjiajie

Zhangjiajie Tour, Hunan, Hari #3

Pagi hari. Kami dijemput oleh tour yang berbeda dari hari kemarin. So, guide tour nya beda. Yang hari ini lebih gendut. Yang kemarin lebih ganteng dikit, wajahnya etnis suku sana. Kami menuju Bao Feng Hu.  

Baofenghu adalah danau Baofeng di daerah Suoxi Valley. Pintu masuknya tetap dari Wulingyuan. Disini kami bisa menikmati pemandangan dari hutan melalui jalan air. Menyusuri danau dengan perahu melihat batu-batu menjulang simetris tinggi. Pohon-pohon tinggi, lembah-lembah dan perahu-perahu lokal yang ditinggali penduduk asli suku di Zhangjiajie (mungkin ini hanya untuk waktu-waktu wisata aja).  Lokal tour di perahu menjelaskan pemandangan disekitar dengan imajinasi tingkat dewa. Dia bisa menjelaskan batu-batu gunung itu dengan bentuk berbeda-beda. Ada yang berbentuk ibu sedang menjaga dan melindungi anaknya. Ada yang bentuknya seperti dewi. Macam-macam bentuknya, dan menurutku untuk bisa melihatnya persis seperti yang dikatakan, kita harus sedikit menggunakan daya imajinasi.

Dalam perjalanan kami juga diberikan kesempatan menyapa seorang A ge (baca: A ke) dan A mei. A ge dan A mei ini berada di 2 perahu berbeda. Kalau kita mau mendengar suara indah prianya bernyanyi, kita cukup memanggilnya dengan “Yuweeeei….”.  Artinya bisa jadi halo, bisa jadi bye juga. Ketika kami para wanita memanggilnya, dia menyahut dan bernyanyi lagu gunung dengan suara jernih. Bayangkan berada di tengah-tengah danau dengan perahu, memandang pemandangan alam yang tiada tara indahnya, sambil mendengar suara gunung merdu bernyanyi. Sementara A mei mau menyanyi kalau dipanggil dan sedikit dirayu dengan lagu. Yah namanya juga perempuan ya, harus punya sedikit malu malu kucing. Kita harus merayunya dengan menyanyikan sebuah lagu, dan lagunya apa saja. Sebenarnya sih harusnya lagu gunung, tapi siapa yang tau sih lagu gunung di group perahu ini.  Kalau sedang beruntung kita bisa mendengar mereka berdua bernyanyi bersahut-sahutan. Itulah cara mereka menjalin cinta, yang awalnya dimulai dengan rayuan nyanyian.

Selain pemandangan, udaranya juga sangat segar. Lokal tournya mengklaim tempat tersebut udaranya paling bersih. Di jalur tertentu kita harus menghirup udaranya sebanyak-banyaknya, kalau perlu taro di tabung oksigen. Banyak orang mengambil udara oksigen dari tempat ini untuk dijual. Kalau tabung oksigen mahal, tempat ini bisa menjadi tempat yang paling membahagiakan. Rasanya plong dan sehat berada disini, karena bebas polusi. 








No comments:

Post a Comment