Zhangjiajie Tour, Hunan, Hari #3
Pagi hari. Kami dijemput oleh tour yang berbeda
dari hari kemarin. So, guide tour nya beda. Yang hari ini lebih gendut. Yang
kemarin lebih ganteng dikit, wajahnya etnis suku sana. Kami menuju Bao Feng Hu.
Baofenghu adalah danau Baofeng di daerah
Suoxi Valley. Pintu masuknya tetap dari Wulingyuan. Disini kami bisa menikmati
pemandangan dari hutan melalui jalan air. Menyusuri danau dengan perahu melihat
batu-batu menjulang simetris tinggi. Pohon-pohon tinggi, lembah-lembah dan
perahu-perahu lokal yang ditinggali penduduk asli suku di Zhangjiajie (mungkin
ini hanya untuk waktu-waktu wisata aja). Lokal tour di perahu menjelaskan pemandangan
disekitar dengan imajinasi tingkat dewa. Dia bisa menjelaskan batu-batu gunung itu
dengan bentuk berbeda-beda. Ada yang berbentuk ibu sedang menjaga dan
melindungi anaknya. Ada yang bentuknya seperti dewi. Macam-macam bentuknya, dan
menurutku untuk bisa melihatnya persis seperti yang dikatakan, kita harus
sedikit menggunakan daya imajinasi.
Dalam perjalanan kami juga diberikan
kesempatan menyapa seorang A ge (baca: A ke) dan A mei. A ge dan A mei ini
berada di 2 perahu berbeda. Kalau kita mau mendengar suara indah prianya
bernyanyi, kita cukup memanggilnya dengan “Yuweeeei….”. Artinya bisa jadi halo, bisa jadi bye juga.
Ketika kami para wanita memanggilnya, dia menyahut dan bernyanyi lagu gunung
dengan suara jernih. Bayangkan berada di tengah-tengah danau dengan perahu,
memandang pemandangan alam yang tiada tara indahnya, sambil mendengar suara gunung
merdu bernyanyi. Sementara A mei mau menyanyi kalau dipanggil dan sedikit
dirayu dengan lagu. Yah namanya juga perempuan ya, harus punya sedikit malu
malu kucing. Kita harus merayunya dengan menyanyikan sebuah lagu, dan lagunya
apa saja. Sebenarnya sih harusnya lagu gunung, tapi siapa yang tau sih lagu
gunung di group perahu ini. Kalau sedang
beruntung kita bisa mendengar mereka berdua bernyanyi bersahut-sahutan. Itulah
cara mereka menjalin cinta, yang awalnya dimulai dengan rayuan nyanyian.
Selain pemandangan, udaranya juga sangat
segar. Lokal tournya mengklaim tempat tersebut udaranya paling bersih. Di jalur
tertentu kita harus menghirup udaranya sebanyak-banyaknya, kalau perlu taro di
tabung oksigen. Banyak orang mengambil udara oksigen dari tempat ini untuk
dijual. Kalau tabung oksigen mahal, tempat ini bisa menjadi tempat yang paling
membahagiakan. Rasanya plong dan sehat berada disini, karena bebas polusi.
No comments:
Post a Comment