#1 - Jumat, 28 Oktober
2016 naik kereta dari kota Yue Yang menuju Changsha, dari stasiun Changsha
menuju Zhangjiajie langsung.
Kalau mau ke
Zhangjiajie langsung aja naik kereta dari Changsha, biayanya 187,5 yuan. Kurang
lebih 400rb rupiah.
Aku sampai di
stasiun Zhangjiae hari sabtunya pukul 4 pagi. Keluar pintu gerbang, banyak calo menawarkan
hotel, tur dan tumpangan mobil. ada yang menawarkan tumpangan, cuma mahal. Aku
dan temanku keluar gerbang sedikit, ada seorang Ibu menawarkan tumpangan mobil
dengan harga 50yuan berdua. Mereka adalah pasangan suami istri. Agak susah
bagiku menilai orang tulus dan tidak di tempat pariwisata begini, namun aku
rasa mereka orang baik.
Mereka mengantar
kami ke tempat tur. Sepanjang jalan itu
adalah tempat tur. Kami memilih tur yang tiba-tiba petugasnya keluar menyambut
kami. Entah dia tahu dari mana kedatangan kami. Apakah mungkin ada CCTV di luar
tokonya. Karena semenit sebelumnya tempat sebesar 5x6 itu kosong (terlihat dari
luar kaca). Kami mulai bertanya untuk perjalanan tur Zhangjiajie ini. Dia menjelaskan
dari hulu ke hilir sampai muncrat-muncrat, dan karena dia sedang flu aku
melihat dia bersin sampai ingusnya pun keluar.
Dari pembicaraan
panjang itu keluar angka 2.200 yuan per orang untuk perjalanan selama 3 hari 2
malam. Sudah termasuk sarapan, makan siang sampai malam; tempat penginapan dan
perjalanan ke Boliqiao (Jembatan kaca). Kami
tawar sampai 1.000 yuan, dan berhasil. Lalu dia membiarkan kami di tempatnya
itu untuk istirahat selama beberapa jam sampai jam 8 pagi nanti akan ada orang dari
travelnya menelpon dan menjemput. Kantor itu seperti kamar hotel yang dirubah
menjadi kantor. Di sofa ada bantal dan selimut tebal.
Kantor travel untuk Zhangjiajie |
Aku bersih-bersih
dan melakukan ritual pagi di toilet nya. Toiletnya agak kotor, tapi apa boleh
buat. Setelah itu kami tidur dulu sampai matahari muncul nanti. Bangun jam 6.30
untuk sarapan dekat sana. Makan mie lagi hehe..setelah itu menunggu dengan
cemas orang dari tur menelpon. Tidak ada yang menelpon sampai jam 8.30. Kami
sudah agak panic. Aku keluar melalui pintu belakang kantor itu. Ternyata aku
tiba di lorong sebuah hotel. Jadi dari belakang itu adalah kamar hotel, dari
depan pintunya kaca, dan langsung menghadap jalanan. Benar-benar efektif.
Setelah bertanya-tanya melalui
telpon, kami baru mendapat kepastian siapa nama orang yang menjemput kami dan
dijemput dimananya. Sungguh aneh, orang yang tadi subuh melayani kami sudah
tidak tahu kemana. Kami dilayani seorang
pemuda sebagai tour leader. Kami naik mobil van untuk dipindahkan ke bis yang
rame-rame. Dalam 1 group kami ada sekitar 10 pasang orang. Rata-rata suami
istri, dan ada juga yang sedang bulan madu, tapi ada juga yang
sendirian. Masing-masing kami membayar tur yang sama dengan harga yang berbeda-beda.
Wanita yang sendirian membayar harga 2.200 yuan. Sepasang suami istri yang
sudah agak tua membayar 600yuan. Ada juga yang bayarannya sama seperti kami.
Kami tahu harga masing-masing mereka karena tiba-tiba kami saling bersatu padu
bertanya. Kami kena tipu tour leader. Dia suruh kami bayar 650yuan lagi untuk
naik lift tertinggi sedunia, dan cable car, serta menonton pertunjukkan di
malamnya. Padahal kami tak ingin nonton pertunjukkan, tapi tetap dipaksa.
Setelah bayar, kenyataannya tidak seperti yang tour leader katakan.
Pernyataannya bilang dengan harga segitu, kami bisa naik dan turun dengan cable
car, dan lift, tapi kami hanya naik 1x dengan lift, dan turun dengan cable car.
Bayarannya jadi mahal. Rugi sekitar 200 yuan per orang. Semua orang protes,
tapi tour leadernya menghilang setelah menurunkan kami di objek wisatanya.
Selesai begitu saja. Kami hanya bisa saling mendumel dan mengomel sesama
korban. Menuntut pun tidak ada gunanya. Terlalu banyak pemikiran yang membuat
kami juga mengurungkan niat menuntun. Sementara aku dan temanku bisa saja
menuntut, hanya saja kalau punya masalah dengan pemerintahan China, kami bisa
jadi repot. Kami butuh tinggal beberapa hari lagi disana. Jadi ya sudahlah.
Apa yang kami lihat
di hari pertama ini di Zhangjiajie? Lanjut ke artikel berikutnya…..
No comments:
Post a Comment