Thursday, 27 October 2016

Kereta antar Kota di China

Berkelana naik kereta semalaman itu sungguh seru. Seru kalau bisa tidur di ranjang seperti bermalam di hotel. Perjalanan kereta dari kota ke kota di negara China ini menurutku sangat nyaman. Kalau perjalanan yang ditempuh 11 – 17 jam, aku memilih naik kereta dengan kelas hard sleeper. Ada juga yang soft sleeper. Bedanya kalau hard sleeper, ranjangnya bertumpuk 3 dan setiap ruang tidak ada pintu, hanya sekat saja antara ranjang yang satu ke ranjang yang lainnya. Namun setiap 1 ruang ada 2 tumpukan 3 ranjang.

Ada toilet untuk buang air besar dan kecil. Ada pula wastafel. Tidak ada kamar mandi untuk mandi. Mau masak mie instant tinggal seduh air panas, ada air panasnya di setiap gerbong. Kalau lapar tinggal beli makanan pada petugas yang setiap beberapa menit jalan membawa makanan. Ada buah. Makanan kecil. Minuman. Makan pagi, siang, malam yang disesuaikan. Mau makan ada mejanya, kita tinggal ke gerbong restoran. Lengkap.

Tidur dari jam 9 malam, bangun jam 7 pagi rasanya sempurna. Kaki bisa selonjoran semuanya, tanpa nekuk-nekuk. Setiap ranjang ada bantal dan selimutnya. Gak akan terasa deh perjalanan berjam-jam. Kalau ranjang bawah lebih nyaman daripada ranjang posisi tengah dan atas. Ranjang bawah harganya lebih mahal. Orang masih bisa duduk disini. Ranjang tengah bisa juga sih duduk, cuma kaki gak bisa kebawah. Yang paling tidak enak adalah ranjang posisi atas, tidak bisa duduk sama sekali. Kita hanya bisa merunduk. Jadi kalau sudah mau tidur, baru ke ranjang atas.

Namun dari semua itu hal yang paling tidak aku sukai adalah, orang-orang bisa merokok di gerbong kereta. Di halaman wastafel dan toilet. Ada tulisan dilarang merokok pun tidak mempan. Petugas kereta pun merokok. Bagi orang-orang China ini, toilet berarti tempat untuk merokok. Jadi kalau tempat tidurnya beberapa jarak dari toilet, siap-siap merasakan bau asap rokok. Aku mengalaminya ketika perjalanan dari Zhangjiajie ke Yiwu (dari jam 7 malam sampai 11.30 pagi keesokan harinya). Aku tidur jam 10 malam. Jam 10.30 lampu kereta dimatikan. Jam 12 mulailah tercium bau asap rokok. Jam 3 pagi juga begitu. Begitu selanjutnya sampai jam 9 pagi paling parah. Baunya mulai menyebar keseluruh ruangan. Mau tidur, mau makan, mau apapun tetap tercium bau asap rokok merebak dimana-mana. Kezel!

Orang-orang sini tidak bisa menegur orang yang merokok. Entah kenapa. Padahal mereka adalah orang-orang yang galak. Tapi kalau urusan merokok, mereka hanya bisa mengosok-gosok hidung, tidak setuju dengan asap rokok, merasa kebauan, menyingkir dari tempatnya, lalu tidak berbuat apa-apa untuk menghentikannya. 

Ini Hard Sleeper

Bukan promosi Mie, tapi makan mie instan di kereta itu nikmat sekali 

Stasiun kereta, ada bapak sedang merokok di depan tulisan dilarang merokok

No comments:

Post a Comment