Kejadiannya di Stasiun kereta Changsha, China menuju Zhangjiajie.
Aku sedang menunggu temanku membeli tiket dengan 1 koper besar, 1 koper cabin, 1 kardus kecil isi mainan mobil-mobilan Transformer, 1 tas backpack punya temanku dan 1 tas backpack punyaku.
Semua dikumpulkan di tiang tembok dekat pintu masuk. Aku berdiri melihat dan berjaga-jaga. Temanku masih ngantri. Tak lama kemudian seorang petugas kebersihan mengeluarkan sapu ijuk ala china dari sebuah ember biru dekatnya. Dia mengepret-ngepret lantai. Kepretannya dengan kencang mengenai tasku. Tanpa tedeng aling-aling bambu, dia terus mengepret-ngepret air untuk ngepel ke lantai. Tak peduli dekat situ ada siapa dan ada tas siapa. Aku diam saja.
Lalu secepat kilat dia mengeluarkan lap pel nya. Dia menyeret pel tersebut dengan rapi dari ujung depan ke ujung belakang. Dari ujung dimana orang ngantri ke ujung dekat pintu depan.
Ketika sampai dekat tempatku dia berteriak, “Hey Cewe! Singkirkan semua tas itu!” aku kaget, lalu segera bergeser dekat pintu lainnya. Kali ini aku bawa tas-tas itu keluar pintu sedikit. Aku melihatnya mengepel. Setiap orang antri disuruh minggir. Pokoknya bagian setiap lantai tidak boleh ada yang lewat. Mau ada yang taro barangnya, atau ada orang berdiri semua harus minggir.
Bapak petugas kebersihan tidak sendiri, dia bersama petugas wanita. Petugas wanita ini sama saja perlakuannya. Siapa saja disingkirkan, namun yang ini lebih sopan. Dia bisa bilang sorry, tolong minggir!
Kalau Bapak ini usirannya seolah-olah orang – orang itu menginjak jubahnya. Nah ketika si petugas wanita ini mau ngepel di bagian dekatku, ada seorang Ibu jongkok sedang menganti popok anaknya. Ibu tukang pel ini menunggu. Dia tidak mau melewatkan lantai yang harus di pel nya. Dia menyuruh Ibu itu pindah. Ibu ini pindah begeser ke kiri. Si petugas wanita tukang pel melanjutkan tugasnya.
Ketika masuk ke bagian kiri, si petugas wanita tukang pel ini kembali menemukan masalah yang sama. Si Ibu yang sedang mengganti popok anaknya ini belum selesai. Lalu dia masih menunggu lagi. Sampai Ibu yang punya anak ini pindah 3 kali. Aku melihatnya menunggu kurang lebih 5 menit, sampai akhirnya dia tidak sabar dan melewatkan bagian itu.
Aku sedang menunggu temanku membeli tiket dengan 1 koper besar, 1 koper cabin, 1 kardus kecil isi mainan mobil-mobilan Transformer, 1 tas backpack punya temanku dan 1 tas backpack punyaku.
Semua dikumpulkan di tiang tembok dekat pintu masuk. Aku berdiri melihat dan berjaga-jaga. Temanku masih ngantri. Tak lama kemudian seorang petugas kebersihan mengeluarkan sapu ijuk ala china dari sebuah ember biru dekatnya. Dia mengepret-ngepret lantai. Kepretannya dengan kencang mengenai tasku. Tanpa tedeng aling-aling bambu, dia terus mengepret-ngepret air untuk ngepel ke lantai. Tak peduli dekat situ ada siapa dan ada tas siapa. Aku diam saja.
Lalu secepat kilat dia mengeluarkan lap pel nya. Dia menyeret pel tersebut dengan rapi dari ujung depan ke ujung belakang. Dari ujung dimana orang ngantri ke ujung dekat pintu depan.
Ketika sampai dekat tempatku dia berteriak, “Hey Cewe! Singkirkan semua tas itu!” aku kaget, lalu segera bergeser dekat pintu lainnya. Kali ini aku bawa tas-tas itu keluar pintu sedikit. Aku melihatnya mengepel. Setiap orang antri disuruh minggir. Pokoknya bagian setiap lantai tidak boleh ada yang lewat. Mau ada yang taro barangnya, atau ada orang berdiri semua harus minggir.
Bapak petugas kebersihan tidak sendiri, dia bersama petugas wanita. Petugas wanita ini sama saja perlakuannya. Siapa saja disingkirkan, namun yang ini lebih sopan. Dia bisa bilang sorry, tolong minggir!
Kalau Bapak ini usirannya seolah-olah orang – orang itu menginjak jubahnya. Nah ketika si petugas wanita ini mau ngepel di bagian dekatku, ada seorang Ibu jongkok sedang menganti popok anaknya. Ibu tukang pel ini menunggu. Dia tidak mau melewatkan lantai yang harus di pel nya. Dia menyuruh Ibu itu pindah. Ibu ini pindah begeser ke kiri. Si petugas wanita tukang pel melanjutkan tugasnya.
Ketika masuk ke bagian kiri, si petugas wanita tukang pel ini kembali menemukan masalah yang sama. Si Ibu yang sedang mengganti popok anaknya ini belum selesai. Lalu dia masih menunggu lagi. Sampai Ibu yang punya anak ini pindah 3 kali. Aku melihatnya menunggu kurang lebih 5 menit, sampai akhirnya dia tidak sabar dan melewatkan bagian itu.
Tasku basah akibat kepretan air pel petugas kebersihan |
Begini nih ditungguin, ini uda geser yang ke-3 |
The lucky club casino site, with a wide variety of slots, table games and
ReplyDeleteWith luckyclub.live its range of table games, slot machines and live table games, and casino promotions you can play a big chunk of your favorite games today.